Mediasi Kasus Sapi Terjang Tanaman Padi, BRIPKA Hangry Manu Selipkan Pesan Protokol Kesehatan untuk Warga Bakustulama

Mediasi Kasus Sapi Terjang Tanaman Padi, BRIPKA Hangry Manu Selipkan Pesan Protokol Kesehatan untuk Warga Bakustulama

Bhabinkamtibmas Polsek Tasifeto Barat, BRIPKA Hangri Y.N Manu, melakukan mediasi kasus sapi yang masuk ke lahan pertanian milik Marianus Baboe,warga desa Bakustulama, kecamatan Tasifeto Barat, kabupaten Belu, jumat (4/3/2022).

Akibat tindakan sapi milik Hilarius Taek, sebagian besar tanaman padi di sawah milik Marianus Baboe rusak dan kenyataan ini di buktikan oleh BRIPKA Hangri yang langsung turun ke lokasi untuk memastikan benar tidaknya laporan tersebut.

Mediasi ini sendiri berlangsung sekitar pukul 12.45 WITA di Mapolsek Tasifeto Barat dengan menghadirkan kedua belah pihak dan keluarga, dewan ternak, serta pamong desa.

Dalam mediasi tersebut, dewan ternak yang turut hadir mengungkapkan, setiap hewan ternak yang masuk ke lahan perkebunan masyarakat dan merusak tanaman, maka pemilik ternak wajib membayar ganti rugi setiap tahanan yang rusak.

Menimbang kerugian yang diterima oleh pemilik sawah, akhirnya pemilik sapi dalam mediasi ini memberikan uang sejumlah Rp. 1.500.000 ( satu juta lima ratus ribu rupiah) sebagai biaya ganti rugi.

Atas saran BRIPKA Hangry, kedua belah pihak menuangkan kesepakatan tersebut dalam kertas (hitam di atas putih), dan kemudian ditanda tangani bersama.

Di akhir mediasi, BRIPKA Hangry mengimbau kepada warga binaannya terutama yang memiliki ternak, agar ternaknya harus di ikat atau dikandangkan agar hal yang sama tidak terulang kembali.

Imbauan Bhabin ini disambut positif oleh Hilarius Taek dan berjanji akan menjaga dengan baik hewan ternak mereka agar tidak menimbulkan masalah terlebih saat ini sudah memasuki musim tanam padi.

"Mediasi nya berakhir dengan damai dimana si pemilik sawah bapak Marianus Baboe tidak mau menempuh jalur hukum dan bersedia lahan padinya yang rusak diganti dengan sejumlah uang, Dan perdamaian kedua belah pihak dituangkan dalam surat pernyataan yang ditanda tangani mereka dan sejumlah saksi dari kedua belah pihak"ungkap Bhabin kepada Humas.

"Saya tegaskan lain kali sapinya harus diikat jauh dari halaman atau lahan pertanian milik orang supaya tidak terjadi seperti ini lagi. Dan saya pesan imbauan ini tolong diteruskan kepada tetangga atau keluarga yang memilik hewan ternak supaya besok lusa tidak menimbulkan masalah seperti ini”pungkas Bhabin.

Pada kesempatan tersebut, Bhabinkamtibmas Baktusulama meminta warga binaannya yang hadir untuk terus patuh dan disiplin menjalankan 5 M saat beraktivitas di luar rumah yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas dan menjaga jarak.

Sebagai langkah lainnya dalam mencegah penularan covid-19, Bhabinkamtibmas juga mengajak masyarakat yang belum di vaksin, agar segera mengikuti vaksinasi di gerai dan puskesmas-puskesmas.

"Akhir-akhir ini kami mengamati masyarakat sudah kurang disiplin dengan protokol kesehatan sehingga kami tidak bosan-bosannya mengimbau supaya masker harus tetap dipakai setiap keluar rumah, jaga kesehatan, rajin cuci tangan dan menjaga jarak aman (1-2 meter) saat beraktivitas di luar rumah atau tempat keramaian" kata Bhabin.

"Kemudian yang belum di vaksin, kita imbau supaya datang ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan vaksin. Dan yang sudah melewati 6 bulan dosis 2, kita ajak supaya segera ikuti vaksin booster karena belakangan ini angka penularan COVID-19 akibat varian baru Omicron kembali meroket. Karena kalau kita sudah vaksin, resiko infeksinya jauh lebih ringan dibandingkan orang yang belum vaksinasi"tutup Bhabin.