Dorong Bangkitnya Ekonomi di Tengah Pandemi, Kapolres Belu Beri Motivasi Penenun di Manumutin
Kapolres Belu, AKBP Khairul Saleh, S.H.,S.I.K.,M.Si memotivasi para penenun kelurahan Manumutin untuk tetap serius dan tekun menggeluti pekerjaan menenun.
Menenun merupakan suatu pekerjaan yang menjanjikan karena produk tenunan masih dibutuhkan di pasaran dengan harga yang tergolong bagus.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Belu saat bertemu dengan para penenun di sela peresmian kampung tangguh Fatuk Nakfera di kelurahan Manumutin, Kec. Kota Atambua, rabu (10/3/2021).
Menurut mantan Kapolres Sumba Barat ini, pekerjaan menenum cukup menjanjikan karena produk tenun masih laris di pasaran. Apalagi dengan kebijakan pemerintah untuk mewajibkan ASN mengenakan pakain motif tenun maka permintaan kain tenun selalu ada.
Kemudian juga dari aspek persaingan, usaha menenun tidak terlalu terasa karena usaha menenun bukan modal yang diutamakan tapi ketrampilan atau skill. Tidak semua orang bisa menenun.
Kapolres mengungkapkan, salah satu tujuan program kampung tangguh yang dilaksanakan Polri saat ini adalah untuk peningkatan perekonomian masyarakat. Caranya, kembangkan seluruh potensi yang dimiliki desa dan masyarakatnya sendiri. Selain bertani, masyarakat yang memiliki skill menenun dapat menekuni usaha tersebut.
"Tujuan adanya kampung tangguh ini sesuai program bapak Kapolri adalah sebuah strategi bagaimana kita menangani penderita covid-19 dan mencegah penyebaran covid sekaligus meningkatkan perokonomian masyarakat dengan cara menggali potensi yang ada di masyarakat", kata Kapolres Belu.
"Untuk itu kita berikan motivasi kepada mereka pelaku usaha untuk tetap semangat dalam membantu perekonomian keluarga di tengah covid ini dan dengan menenun, Kita tetap melestarikan kain dan budaya daerah. Begitupun usaha lainnya seperti bertani, berternak, berkebun dan sebagainya"pungkas Kapolres Belu.
Dalam acara peresmian tersebut, Kapolres berharap program kampung tangguh bukan hanya sekedar simbolis tetapi terus dibangun dan dikembangkan seluruh potensi yang ada di desa/kelurahan sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Hal penting lainnya adalah masyarakat lebih taat dan tertib menjalankan protokol kesehatan di lingkungannya seperti menjalankan prokes 5 M dan ditambah lagi dengan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment).
Launching kampung tangguh Fatuk Nakfera di kelurahan Manumutin pagi tadi pukul 10.00 wita, ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kapolres Belu yang didampingi Dandim 1605 Belu, Ketua Pengadilan Negeri Atambua, Dansatgas Pamtas RI - RDTL Sektor Timur Yonif 742 / SWY, pejabat yang mewakili Kajari Atambua, Kasat Binmas, Camat Kota Atambua serta lurah Manumutin.
Selain menengok kerajinan tenun, Kapolres Belu bersama para pejabat yang hadir,meninjau lahan pertanian milik kelompok tani serta hasil panen masyarakat berupa Jeruk Nipis, Tomat dan Lombok.
Selain lahan pertanian dan kerajinan tangan, Kampung Tangguh Fatuk Nakfera ini juga dilengkapi dengan pembuatan posko penanggulangan Covid yang beranggotakan Bhabinkamtibmas, Babinsa dan perangkat kesehatan yang dilengkapi dengan APD dan lainnya untuk pendukung posko Covid-19.
Untuk diketahui, adapun keenam kampung tangguh Turangga yang rabu (10/3/2021) ini diresmikan antara lain Kampung Tangguh Nakfera, Kelurahan manumutin, Kec.Kota yang diresmikan Kapolres Belu, kampung tangguh Sorosikun, Kelurahan Fatubenao, Kec.Kota Atambua yang diresmikan Wakapolres Belu, dan kampung tangguh Mensebu" Kelurahan Fatukbot Kec. Atambua Selatan yang diresmikan Kabag Ops Polres Belu.
Tiga kampung lainnya berlokasi di luar kota Atambua yakni kampung tangguh Kabuna, desa Kabuna, Kec.Kakuluk Mesak yang diresmikan Kasat Samapta serta kampung tangguh Dusun Laimea, Desa. Dirun, Kec. Lamaknen dan kampung tangguh Desa Maumutin, Kecamatan Raihat, yang keduanya diresmikan oleh Kabag Sumda Polres Belu.