Bangun Kesehatan yang Prima untuk Anggota Polri, Tim Puslitbang Polri Lakukan Penelitian Indeks Pembangunan Kesehatan di Polres Belu
Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri dipimpin Analis Utama Puslitbang Polri, Kombes Pol. Ade Djadja Subagja, S.I.K., M.H selasa (11/7/2023). kemarin tiba di Mapolres Belu.
Kedatangan Ketua Tim dan rombongan guna melakukan kegiatan penelitian Indeks Pembangunan Kesehatan Polri (IPKP) di sambut hangat Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak, S.I.K, Wakapolres, KOMPOL I Putu Surawan, S.IP serta para pejabat utama Polres .
Dalam kunjungan perdananya di Belu, Tim Puslitbang Polri melakukan tatap muka dan pendalaman untuk dua Polres yakni Polres Belu dan Polres Malaka.
Kapolres Belu saat membuka kegiatan tersebut mengucapkan selamat datang kepada Tim Puslitbang Polri serta meminta seluruh Perwira dan anggota yang hadir untuk menyimak secara baik apa yang nantinya disampaikan oleh Tim serta memberikan jawaban atau usul saran yang nyata adanya demi terwujudnya kesehatan yang baik untuk anggota Polri itu sendiri.
"Kami secara pribadi dan keluarga besar Polres Belu dan Polres Malaka mengucapkan selamat datang abang Saya, Kombes Pol. Ade Djadja Subagja beserta tim di Rai Belu ini. Kami berterima kasih karena pada siang hari ini berkenan hadir di tengah-tengah Kami untuk bertatap muka sekaligus memberikan edukasi tentang kesehatan untuk Kami personel Polres Belu dan Malaka"kata Kapolres Belu.
"Dengan momentum yang baik ini, kami minta rekan-rekan yang hadir di aula ini betul-betul menyimak, mencatat apa yang disampaikan oleh Tim peneliti dan memberikan jawaban yang real adanya sesuai dengan tujuan penelitian hari ini. Sehingga jawaban ataupun usul saran yang disampaikan rekan-rekan maupun tamu undangan yang hadir, dapat menjadi bahan masukan yang baik untuk pembangunan keseahatan khususnya kita yang ada di dua polres ini"tambah Kapolres Belu.
Sementara Ketua Tim Puslibang Polri, Kombes Pol. Ade Djadja Subagja dalam sambutannya mengungkapkan tujuan kedatangan timnya untuk melakukan penelitian tentang kondisi kesehatan personel Polri yang ada di wilayah masing-masing.
Menurutnya, hal ini didasari dengan beberapa hal yang menjadi persoalan dimana dalam 3 tahun terakhir ini banyak anggota Polri meninggal dunia karena sejumlah penyakit berbahaya yang patut dicegah dan dideteksi sedini mungkin.
"Dalam 3 tahun terakhir ini, Kami melihat adanya penyusutan dari jumlah anggota Polri, walaupun setiap tahunnya terus dilakukan perekrutan anggota Polri. Penyusutan yang paling banyak, diakibatkan oleh sakit yang diderita anggota hingga meninggal dunia”, jelasnya.
"Dan ada 10 jenis penyakit yang paling banyak di derita anggota Polri hingga meninggal dunia antara lain akibat covid-19, jantung, Hypertensi, Diabetes Melitus, Kanker (terjadi pada tahun 2020), dan yang tidak disangka juga penyakit mental dimana anggota meninggal dunia dengan cara bunuh diri akibat finansial, asmara yang normal maupun tidak normal. Asrama normal yang dimaksud disini dengan lawan jenis, dan yang tidak normal yakni asmara menyimpang yakni LGBT "lanjut Ketua Tim.
Untuk menekan angka kematian anggota Polri akibat kesehatan, Ketua Tim pada kesempatan tersebut mengimbau anggota yang hadir untuk menjaga pola hidup dan pola makan serta rutin mengecek kesehatan di poliklinik maupun rumah sakit.
"Perlu rekan-rekan ketahui, kesehatan adalah anugerah dan kesehatan itu lebih mahal dari apapun.Kita tidak akan beraktivitas dengan baik dan melayani masyarakat kalau kita sakit. Mulai sekarang, rekan-rekan jaga pola hidup. Stop konsumsi miras, atur pola makan dengan baik dan tidak makan sembarangan yang bisa menimbulkan penyakit seperti hypertensi, gula, kolesterol dan sebagainya"imbau Ketua Tim.
"Kalau rekan2 punya kesehatan terganggu segera di obati. Kemudian juga jangan ragu-ragu mengecek kesehatannya di dokter praktek maupun rumah sakit. Dan kami tahu anggota paling enggan berobat atau mengecek kesehatannya di poliklinik. Cuma 30 % yang mau berobat di poliklinik alasan karena takut tahu dengan penyakit. Mudah-mudahan anggota di Polres Belu dan Malaka tidak seperti itu dan apa yang kita sampaikan hari ini untuk kebaikan rekan-rekan sendiri"pungkas Ketua Tim.
Usai tatap muka, kunjungan kerja ini dilanjutkan dengan Forum Group Discussion (FGD) yang dipimpin Kombes Pol. Ade Djadja Subagja beserta Tim antara lain Wilhemus Sanga, S.E., M.M, sebagai sekretaris, Yuli Pertiwi, S.E., M.M selaku anggota serta dosen FMIPA universitas Indonesia (UI), Gianinnrdaneswari, S.Si., M.Si.