Siaga di Lokasi Bencana Alam, Sat Lantas Polres Belu bersama Polsek Lamaknen Bersihkan Material Longsor yang Menutup Jalan Sabuk Merah Perbatasan
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, perbatasan RI- Timor Leste dalam dua hari berturut-turut ini, memicu putusnya ruas jalan Sabuk Merah perbatasan di Dusun Maubesi, Desa Nualain, Kecamatan Lamaknen Selatan, kabuapten Belu.
Bencana alam berupa longsor yang terjadi di jalan yang menghubungkan kecamatan Lamaknen dan Lamaknen Selatan ini, ditemui aparat Polsek Lamaknen dan Sat Lantas Polres Belu saat turun ke lokasi, selasa (12/3/2024).
Kegiatan Monitoring lokasi bencana yang berjarak 500 meter dari polsubsektor Lakmaras ini, dilaksanakan Kasat Lantas, IPTU Marthen Luther Petterson, SH, Kapolsek Lamaknen, IPDA Stevanus Fahik serta sejumlah anggota Lantas, Polsek Lamaknen dan Polsubsektor Lakmaras.
Dari pantauan aparat kepolisian siang tadi pukul 14.30 wita, tampak Material Longsor Menutupi Seluruh Badan Jalan sehingga menyebabkan akses jalan untuk Kendaraan Bermotor Baik Roda 2, Roda 4, roda 6 dan lainnya putus total.
Kepada Humas, Kasat Lantas, IPTU Marthen Luther Petterson, SH mengungkapkan, dari hasil pantauan pihaknya bersama aparat Polsek Lamaknen, akses jalan sabuk merah lumpuh total diakibatkan dari tanggul Penahan ( Bronjong ) tidak dapat menahan Material Tanah Longsor sehingga Menutupi Seluruh Badan Jalan yang Menghubungkan 8 ( Delapan ) Desa yang ada di Kecamatan Lamaknen Selatan.
Mantan Kasat Lantas Polres TTU ini menambahkan, badan Jalan yang Tertutup Material Tanah Longsor di Perkirakan Panjang 40 Meter, Lebar Sekitar 6 Meter dan Ketinggian Lokasi Longsor di Perkirakan 75 Meter.
"Bencana Alam Tanah Longsor ini terjadi di akibatkan Curah atau Intensitas Hujan yang Tinggi di Wilayah Lamaknen Selatan dan Sampai Sekarang Hujan masih sementara berlangsung ditambah Struktur Tanah yang labil. Bilamana Hujan Tetap Tinggi, diperkitakan dapat Mengakibatkan beberapa Titik Jalan lainnya di Wilayah Kecamatan Lamaknen dan Kecamatan Lamaknen Selatan berpotensi Terjadi Longsor serupa"ungkap Kasat Lantas.
Selain memantau jalan yang longsor, Kasat Lantas mengatakan, pihaknya bersama 1 ( Satu) Unit Excavator Milik Dinas PUPR Kabupaten Belu, melaksanakan Kegiatan Pembersihan Material Tanah Longsor.
"Sebagian material yang longsor kita bersihkan dengan dibantu 1 ( Satu) Unit Excavator Milik Dinas PUPR Belu. Tetapi Untuk Sementara di Hentikan Pengerjaan Pembersihan Material Tanah Longsor Karena Situasi Hujan dan di Kuatirkan Akan Terjadi Longsor Susulan"ungkap Kasat Lantas.
Pada kesempatan tersebut, anggota kepolisian dilokasi juga mengimbau para pengendara untuk melalui jalan alternatif guna menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.
"Jadi saat dilokasi tadi, setiap pengendara baik roda dua maupun lebih kita imbau untuk tidak paksakan diri melintas karena kondisi jalannya putus total. Kalau dari arah Lamaknen mau ke Lamaknen Selatan ataupun sebaliknya, sebaiknya menggunakan jalan alternatif.. Dengan kondisi curah hujan yang masih tinggi ini, patutnya kita selalu waspada dan hati-hati saat bepergian. Kalau tidak ada urusan yang sangat penting sebaiknya ditunda dulu bepergiannya"imbau Kasat Lantas.
"Mengenai kondisi jalan ini, Kami akan kordinasi dengan pemerintah daerah, BPBD dan Dinas PUPR Belu supaya masalah ini segera mendapat perhatian karena kalau tidak segera diperbaiki, otomatis bisa mengganggu kelancaran transportasi. Dan dampak tidak langsung dari bencana ini mengakibatkan ketersediaan barang kebutuhan pokok untuk masyarakat menjadi terhambat"pungkas Kasat Lantas.