Pasca Teror Bom di kawasan Sarinah Jakarta seminggu yang lalu, Kepolisian Republik Indonesia khususnya Polres Belu dan jajaran Polsek, telah mengambil langkah-langkah antisipasi pencegahan teroris serta langkah-langkah menciptakan situasi keamanan yang kondusif.
Langkah-langkah yang dimaksud terkait juga dengan status siaga 1 diantaranya bersama TNI melaksanaan patroli gabungan baik siang maupun malam hari, razia kendaraan, orang maupun barang di batas kota Atambua & di pos perbatasan, melakukan pendataan di sejumlah tempat hiburan, kos-kosan, home stay maupun hotel yang ada di Kab.Belu serta para bhabinkamtibmas yang aktif turun ke masyarakat di kelurahan/desa binaannya dalam menyampaikan himbauan kamtibmas & melakukan kordinasi dengan aparat desa terkait antisipasi dan tindakan yang harus dilakukan terhadap warga asing yang bermukim ditengah-tengah penduduk lokal.
Hal ini disampaikan oleh Kapolres Belu
AKBP DEWA PUTU GEDE ARTHA, SH, MH
saat mengikuti rapat Forkompinda Plus Kab.Belu di Ruang Rapat Penjabat Bupati Belu, Kamis (21/1/16) pukul 10.00 wita. Lebih lanjut Kapolres Belu juga menyampaikan bahwa berdasarkan pemantauan selama ini, di temukan pada beberapa tempat / wilayah, terjadi kekeringan yang cukup parah, sehingga melalui rapat ini, Kapolres Belu meminta aparat Pemerintah untuk memberi perhatian khusus pada permasalahan tersebut.
Sementara Penjabat Bupati Belu
Drs. WILHELMUS FONI, Msi
, selaku Ketua Forkominda Plus Kab. Belu, saat membuka dan memimpin secara langsung pelaksanaan rapat tersebut, menyampaikan beberapa hal antara lain:
1. Melalui rapat ini dapat dibahas situasi kekeringan yang di pengaruhi oleh minimnya curah hujah akibat Elnino yang terjadi di Kab. Belu. Pentingnya hal tersebut dibahas saat ini, karena hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya gagal panen yang dapat berdampak pada kurangnya stok pangan di masyarakat.
2. minimnya curah hujan pada saat ini juga sangatlah berpengaruh pada Stok dan suplai air bersih, hal tersebut tentunya dapat berdampak pada kesehatan masyarakat.
3. Menyoal soal kekurangan stok air bersih, di sampaikan juga bahwa hal tersebut dapat mengakibatkan munculnya berbagai macam penyakit.
4. Di jelaskan juga bahwa, saat ini di seluruh sumber mata air yang merupakan tempat penampungan air bersih guna memenuhi kebutuhan masyarakat di Kab. Belu, stok / debit air yang ada saat ini, sangatlah minim dan hal tersebut, tentunya akan berpengaruh juga pada jadwal pembagian air bersih kepada warga dari biasanya 1 minggu 2 kali, bisa menjadi 1 kali saja.
5. Kembali menyoal soal Air, di sampaikan pemerintah Kab. Belu, dengan armada kendaraan tangki yang ada, sangatlah tidak mampu melayani KL 8000 pengguna air bersi, khususnya di wilayah kota Atambua.
6. Menyoal perkembagan situasi sehubungan dengan adanya ancaman ajaran maupun ormas radikal, yang saat ini berkembang di indonesia seperti Gafatar & ISIS,diharapkan agar seluruh warga dapat membantu dengan proaktif guna dapat mengetahui aktifitas di lingkungannya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kab. Belu, Drs.Petrus Bere dalam kesempatan tersebut, Menyampaikan hal - hal, sebagai berikut :
1. Kekeringan saat ini adalah ulah kita sendiri dan sudah berlangsung bertahun - tahun lalu, akibatnya, barulah saat ini kita rasakan, untuk itu perlu adanya perubahan dalam sikap dan perilaku kita, agar hal tersebut dapat kita perbaiki.
2. Agar kita tidak hanya sekedar melaksanakan program penghijauan saja, tetapi juga setelah menanam, kit harus juga merawatnya.
3. Agar para camat segera melaporkan situasi di daerahnya, terkait dampak dari kekeringan saat ini.
4. Belum tertibnya perlintasan barang dan orang di wilayah perbatasan RI - RDTL, untuk itu meminta, agar para pejabat di wilayah perbatasan dapat mendukung pihak TNI dan Polri dalam menjaga dan mengawasi wilayah perbatasan.
Sementara Kasdim 1605 Belu, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan terkait aksi teror yang terjadi, Kasdim 1605 Belu, menyampaikan bahwa TNI sudah melaksanakan siaga 1, dan teknis pelaksanaannya yakni secara bersama - sama pihak Kepolisian Resor Belu, melaksanakan patroli gabungan, razia kendaraan, orang, barang maupun di tempat berlangsungnya perjudian seperti sabung ayam & bola guling yang baru-baru ini bersama Polri berhasil membubarkan praktek judi tersebut.
Sementara dari Pamtas RI - RDTL YON 725 WOROAGI, menyampaikan bahwa Sehubungan aksi teror yang baru - baru ini terjadi, Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Polres Belu guna dapat memperketat wilayah perbatasan. Berkaitan dengan kedatangan RI 1, yang akan melintas ke wilayah RDTL, diharapkan agar seluruh pihak dapat saling mendukung dalam pelaksanaannya nanti, dengan memperhatikan hal - hal yang telah dilakukan seperti pada kunjungan RI 1 sebelumnya. Sementara terkait dengan dampak Elnino / kekeringan saat ini, diharapkan agar sekiranya pihak pemda kab. Belu juga dapat melibatkan dan menggerakan pihak swasta maupun BMUN, guna dapat membantu mengatasi / mencegah terjadinya kelaparan.
Dari Pihak Kantor Bea dan Cukai, dalam rapat ini Menyampaikan bahwa dengan adanya ancaman teror maupun kegiatan radikal, pihaknya sudah mengantisipasi dengan melakukan pemerikasaan secara ketat terhadap orang maupun barang dari pelintas dari dan menuju Timor Leste. Pihaknya juga berharap rekan - rekan Polri/TNI yang juga bertugas di perbatasan, dapat mengantisipasi perlintasan pada jalan tikus atau perlintasan pada tempat yang bukan merupakan pitu resmi pabean.
Rapat ini juga berisi dengar pendapat, saran maupun masukan dari Pihak Kejaksaan Negeri Atambua yang mengusulkan agar Pemda Kab. Belu, dapat membuat program penghijauan guna dapat mengantisipasi terjadinya curah hujan yang tidak normal atau merata.
Sedangkan Kepala Bagian Penanggulangan Bencana Alam Kab. Belu, Menyoal tentang peanggulangan bencana alam khususnya kekeringan agar secepatnya pihak pemerintah di tingkat Desa melaporkan keadaan di wilayahnya masing - masing, agar kami dapat secepatnya menentukan status bencana jika dinperlukan. Sementara Kasat Intelkam Polres Belu Iptu Albertho Heru Ponato menyampaikan pelaksanaan operasi penegakan hukum, guna dapat mencegah timbulnya gangguan kamtibmas, serta memaparkan beberapa titik kerawanan di wilayah kota Atambua.