Kapolres Belu, AKBP Yosep Krisbiyanto Pimpin Pengamanan Aksi Damai Forum Masyarakat Perbatasan Korban Ketidakadilan
Ratusan personil Kepolisian Resor Belu melakukan pengawalan dan pengamanan aksi damai penyampaian pendapat dimuka umum oleh Forum masyarakat perbatasan korban ketidakadilan ( FMPKK), senin (11/4/2022).
Sebelum melaksanakan pengamanan, ratusan Personel gabungan baik dari Polres dan Polsek jajaran, melaksanakan Apel Kesiapan Pengamanan yang dipimpin langsung Kapolres Belu, AKBP Yosep Krisbiyanto, S.I.K.
Dalam arahannya pagi tadi, Kapolres Belu mengimbau kepada seluruh anggota yang terlibat pengamanan, agar tidak mudah terpancing emosi dan senantiasa mengedepankan sikap humanis apabila berinteraksi dengan demonstran.
Kapolres juga menginstruksikan para Perwira Pengendali agar selalu memonitor dan mengecek keberadaan Anggotanya selama pengamanan unjuk rasa berlangsung.
"Hari ini kita akan melaksanakan pengamanan aksi damai dari barisan FMPKK yang mempertanyakan nasib tenaga kontrak sesuai dengan perkiraan dari intelijen Kita. Ini kita harus sikapi secara baik, jangan sampai aksi mereka digiring oleh oknum tidak bertanggung jawab yang nantinya dapat berujung ke hal-hal yang tidak diinginkan oleh kita dan masyarakat luas. Terlebih hari ini juga di pusat dan hampir di seluruh daerah akan melaksanakan aksi damai kaitan dengan beberapa isu yang ingin disampaikan seperti penolakan jabatan Presiden 3 periode, kenaikan BBM, kelangkaan minyak goreng serta isu-isu lainnya"jelas Kapolres Belu.
“Jadi sekali lagi Saya tekankan, laksanakan pengamanan ini sesuai SOP dan humanis menyikapi peserta aksi. Dan sebelum melaksanakan kegiatan pengamanan, jangan lupa mengecek segala kelengkapan, pastikan sudah dalam kondisi siap dan layak untuk dipakai. Dalam pengamanan ini juga, tidak boleh ada yang bawa senjata api. Selesai apel ini, saya minta rekan-rekan yang memegang senjata api, agar dikumpulkan dan rekan-rekan Perwira cek betul jangan sampai ada anggota kita yang bawa senpi saat pengamanan” tegas Kapolres Belu.
Dari Pantauan Humas pukul 08.25 wita, sekelompok massa yang berjumlah 22 orang, mulai bergerak dari titik kumpul dan melakukan orasi di simpang lima, cabang sentral dan depan kantor DPRD Belu.
Aksi damai tersebut mendapat perhatian serius dari aparat kepolisian yang melakukan pengawalan pergerakan massa dan berjaga penuh di depan pintu masuk kantor DPRD Belu.
Saat melakukan orasinya di depan kantor DPRD Belu pukul 10.15 wita, peserta aksi yang membawa serta beberapa poster tulisan, menuntut pemerintah kabupaten Belu agar melihat kembali regulasi soal penerimaan tenaga kontrak di lingkup Pemda Belu.
Usai melakukan orasi, peserta aksi diundang DPRD Belu masuk ruang sidang utama DPRD Belu untuk menyampaikan secara langsung keluhan terkait tuntutan yang ingin disampaikan.
Sesuai dengan instruksi Kapolres Belu yang hadir langsung di lokasi pengamanan, aparat kepolisian yang berjaga-jaga di pintu masuk kantor DPRD, melakukan pemeriksaan kepada setiap peserta aksi yang ingin memasuki ruang sidang utama DPRD Belu.
Aparat kepolisian dengan menggunakan Microphone, mengimbau peserta unjuk rasa agar menerapkan prokes dengan tetap memakai masker dan menjaga jarak selama menggelar orasi.
Aksi unjuk rasa damai yang berujung dialog bersama Pimpinan dan anggota DPRD Belu, berakhir dengan aman dan lancar.
Selama aksi tersebut berlangsung hingga selesai sekitar pukul 13.40 wita, baik personel kepolisian dan peserta aksi tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.