Pelaksanaan Operasi Bina Kusuma Turangga 2016, segera berakhir tanggal 15 Mei ini. Terkait pelaksanaannya terhitung dari tanggal 02 Mei kemarin, perlu dilakukan analisa & evaluasi
mengenai apa saja kegiatan yang sudah dilaksanakan, hasil yang telah dicapai serta kendala yang dihadapi selama operasi. Untuk itu, Kepolisian Resor Belu menggelar Rapat Analisa & evaluasi (anev) Ops Bina Kusuma yang digelar di lantai 2 ruang Vicon Polres Belu, kamis (12/5/16).
Rapat anev ini dipimpin oleh Kapolres Belu
AKBP DEWA PUTU GEDE ARTHA, SH,MH
,didampingi Waka Polres Belu
KOMPOL JAKOB SEUBELAN, SH
, diikuti oleh sejumlah Kabag, Kasat, Kasubbag, Kaur Bin Ops, serta sejumlah anggota Brigadir yang terlibat dalam operasi Bina Kusuma ini. Dalam rapat ini juga, Kapolres Belu menyampaikan sejumlah penekanan yang disampaikan Tim Supervisi Bina Kusuma Polda NTT.
Dalam arahannya, Kapolres Belu menyampaikan bahwa ada tiga penekanan yang disampaikan oleh Tim Supervisi antara lain pelaksanaan Latihan Pra Operasi, gelar pasukan dan hambatan terkait anggaran yang perlu dibahas kembali.
"Dari Supervisi Bina Kusuma kemarin, ada pemahaman bahwa kalau ada operasi yang sifatnya terbuka, perlu ada gelar pasukan seperti operasi patuh,lilin, ketupat dan juga operasi bina kusuma ini. Kalau operasi yang sifatnya tertutup atau penegakkan hukum seperti operasi dengan sasaran curas, curat, curanmor, tidak ada gelar pasukan. Setiap ada operasi harus digelar Lat pra Ops dan untuk Ops Bina Kusuma sudah kita laksanakan walaupun dalam Dipa hanya ada 4 jenis operasi saja yang didukung dengan Lat Pra Ops. Ini berarti kedepan kita harus merevisi anggaran sehingga setiap ada operasi termasuk bina kusuma, Kita atur anggarannya biar sedikit untuk bisa menggelar Lat Pra Ops. Operasi Bina Kusuma ini adalah operasi yang baru. Tahun lalu pernah dilaksanakan, tidak berhasil dan banyak menjadi temuan wasrik karena konsep operasinya belum jelas, mengacu pada konsep yang dibuat Bag ops atau kegiatan rutin yang dilakukan oleh Sat Binmas karena anggarannya di Binmas bukan di Bag Ops terkait manajemen operasi. Jadi untuk pencairan anggaran, kita akan menunggu dari Polda dan waktu dekat ini Saya akan mengikuti rapat untuk membahas ini" jelas Kapolres Belu.
Lebih lanjut, Kapolres Belu menghimbau Satgas Penyuluhan (Sat Binmas), Satgas Deteksi dini (Sat Intelkam) dan Satgas Humas (subbag humas), Polsek jajaran dan Satuan fungsi lain seperti Reskrim & Narkoba untuk meningkatkan kinerjanya dalam memberikan penyuluhan serta memberantas penyakit masyarakat.
"Terima kasih kepada ketiga Satgas dan Satuan Narkoba yang sudah menunjukkan kinerjanya dengan giat memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Satgas Penyuluhan & Humas sudah aktif memberikan penyuluhan dan pembinaan. Sat Narkoba sudah menunjukannya dengan menangkap minuman keras dan bandar judi kupon putih di wilayah Malaka dan Reskrim tangkap pengecer & pembeli judi kupon putih di pasar baru. Untuk Polsek, baru sebagian berjalan dan ini menjadi atensi untuk Polsek yang belum melaksanakan kegiatan menyangkut ops bina kusuma ini, untuk segera jalan"himbau Kapolres Belu
"Kedepan Kita harus bersinergi. kalau ada kerawanan-kerawanan seperti di Wemer, Polsek Sasitamean sudah berhasil dengan melakukan upaya tangkap pemalak dan sekarang Kita pikirkan dampak apa yang timbul dengan penghentian premanisme di wilayah itu. Jadi saya minta Intel dan 4 Polsek yang wilayah hukumnya, harus bertanggung jawab dengan wemer supaya operasi bina kusua ini ada hasilnya. Kalau Kita bisa hentikan premanisme di wemer selamanya berarti ini langkah positif yang bisa Kita bangun tahun ini. Dapat satu titik saja yang menjadi perhatian untuk masyarakat, Kita berhasil menghilangkan maka masyarakat pasti akan senang dan beri apresiasi kepada Kita" tutup Kapolres Belu.