[caption id="attachment_20671" align="alignleft" width="858"]
Pengecekan pilar batas negara RI-RDTL[/caption]
Tribratanewsbelu.com-Polda NTT,
Dalam rangka penanggulangan dan penindakan terhadap pelaku kejahatan lintas batas antar negara, Polda NTT menggelar operasi lintas batas Turangga 2017 dengan daerah
operasi meliputi wilayah perbatasan antar negara diwilayah hukum Polres Kupang, Polres TTU, Polres Belu dan Polres Alor.
Berkaitan dengan operasi linbas tersebut, Kapolres Belu
AKBP Yandri Irsan, SH, SIK, M.Si
secara khusus memerintahkan kepada jajaran Polsek dan Polsubsektor perbatasan untuk meningkatkan pengawasan baik darat maupun laut guna mencegah segala bentuk kejahatan yang bisa saja muncul di garis batas RI-RDTL.
Berbicara tentang pengawasan wilayah perbatasan, Polsubsektor Laktutus Sektor Tasifeto Barat menyikapinya dengan kembali melaksanakan patroli perbatasan bersama anggota Satgas Pamtas Yon Raider 712/Wiratama, kamis (30/11/17).
Dihari terakhir pelaksanaan Ops Lintas Batas, aparat penjaga wilayah perbatasan RI dari pagi hingga siang, berjalan kaki menyusuri wilayah Fatubesi,Kab.Belu yang berbatasan langsung dengan Fatumean Timor Leste,
Saat dikonfirmasi oleh anggota Humas, Kapolsubsektor Laktutus IPDA Matheus Nge mengungkapkan bahwa patroli tersebut digelar untuk memastikan keamanan dari patok batas sekaligus mencegah segala bentuk penyelundupan di wilayah perbatasan RI-Timor Leste.
“Untuk aksi penyelundupan atau pelintas batas ilegal tidak Kita temukan dalam patroli kali ini sementara patok batas di 2 tempat yakni di daerah fohoeka dan Nananoe, saat Kita cek dalam posisi baik"kata Kapolsubsektor Laktutus.
"Patroli seperti ini akan Kita gelar terus, untuk menjamin bahwa wilayah perbatasan ini jauh dari praktek penyelundupan, baik orang maupun barang”lanjut IPDA Matheus Nge yang belum genap sebulan menjabat sebagai Kapolsubsektor Laktutus.
Untuk diketahui, Operasi Lintas batas Turangga 2017 ini sendiri dilaksanakan selama 20 hari, terhitung dari tanggal 11 s/d 30 November 2017.