Didatangi Malam Hari, Ayah Sebastianus Fahik Tak Kuasa Menahan Tangis Terima Bantuan Sembako Hingga Peralatan Tukang dari Kapolres Belu dan Ketua Bhayangkari
Sebastianus Fahik, bocah asal dusun lianain, Desa Persiapan Weilaka, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, dalam sepekan terakhir ini mendapat berkah melimpah dari Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak, S.I.K bersama jajaran Polsek Tasifeto Barat.
Selain disekolahkan oleh Polsek Tasifeto Barat, Sebastianus Fahik yang kini duduk dibangku sekolah dasar di SDK Laninis, desa Lawalutolus, Kec. Tasifeto Barat, kediamannya pada kamis (14/9/2023) kemarin, dialiri listrik atas upaya dari Kapolres Belu.
Tidak berhenti disitu saja, berselang sehari Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak S.I.K didampingi Ketua Bhayangkari cabang Belu, Ny.Vonny Simanjuntak bersama sejumlah pengurus Bhayangkari, menyambangi keluarga Petrus Tae dengan menyerahkan sejumlah bantuan berupa sembako dan peralatan tukang, pada sabtu malam 16/09/2023.
Kedatangan rombongan sekitar pukul 19:00 wita malam ini disambut dengan deraian air mata dari Petrus Tae ayah sebastianus Fahik yang hidupnya dibawah garis kemiskinan.
Disaksikan awak media ini, deraian air mata Petrus Tae bersama puteranya itu memantik juga air mata ibu-ibu Bhayangkari yang turut hadir bersama Kapolres Belu ketika itu.
Sungguh miris kehidupan keluarga ini yang kadang makan sehari sekali, bahkan bertahun-tahun hidup tanpa listrik dibawah sebuah gubuk yang ada.
Ayah yang memiliki dua orang anak ini selain bekerja sebagai serabutan, dirinya juga seringkali mengganti posisi istrinya sebagai ibu rumah tangga dalam hal memasak dan mencuci dikarenakan istrinya itu buta.
Selain kedua pekerjaan itu, Petrus juga memiliki kemampuan dalam pertukangan. Namun apa dayanya, semua peralatan yang ada bukan modern sehingga hasil kerjanya kurang diminati.
Dengan adanya persoalan ekonomi yang dihadapi keluarganya itu membuat dirinya merasa minder dengan sesama, apalagi untuk bertemu seorang kapolres dan pejabat lainnya itu.
Kepada awak media ini dikediamannya pada sabtu 16 september 2023, Petrus Tae merasa kaget dirinya dikunjungi seorang Kapolres bersama rombongan beberapa hari terakhir ini.
Saya kaget pak, bahkan awalnya saya takut saat beberapa polisi datang kesini. Tidak hanya itu pak, setelah saya tau maksud bapak polisi mereka datang ini rasanya bangga dan sedih karena seorang Kapolres bisa datang ke rumah saya yang jelek ini. Ungkap Petrus dengan deraian air mata.
"Saya sangat terharu dan bersyukur kepada Tuhan dan juga saya berterima kasih atas semua bantuan dari Bapak Kapolres Belu, Ibu Kapolres dan Kapolsek Tasbar, karena anak saya sudah bisa dibelikan seragam dan sudah bisa sekolah, sekarang juga sudah ada listrik lalu sekarang diberikan lagi peralatan tukang untuk saya. Ini akan mudah untuk saya bisa bekerja"tambah Petrus Tae.
Disaksikan media, Kapolres Belu menguatkan Petrus tae bahwa kepolisian akan selalu ada ditengah-tengahnya masyarakat, walaupun hidup itu berat namun bukan untuk dihindari
Hidup ini akan makin berat jika kita tidak saling tolong – menolong, bahkan bukan untuk dihindari, sehingga biar sedikit tetapi kita mau berbuat untuk sesama dengan tulus.
Kapolres juga menyampaikan permohonan maaf atas kedatanganya bersama rombongan ibu – ibu bhayangkari disaat sudah malam.
“Mohon maaf ya bapak kita datang sama ibu-ibu sudah malam tetapi ini karena kita semua sayang sama bapak sekeluarga. Jika ada yang mau menolong bapak silahkan, tidak pun biarkan saja” Ungkap Kapolres
Dikatakannya, disini kita tidak berpolitik bapak, tetapi polisi hadir hanya untuk membantu dengan semangat atas nama kemanusiaan.
“Bapak jangan merasa takut karena ada kita-kita disini yang selalu ada bersama bapak. Kita ini bersaudara dan kami datang tidak untuk berpolitik apapun. Kita hanya ingin membantu dengan tulus dan ikhlas. Bantuan ini semua bukan dari saya sendiri melainkan dari ibu – ibu bhayangkari semua bersama pak Kapolsek. Ungkapnya.