Tribratanewsbelu.com-Polda NTT,
Pasir yang mengendap di kali Kuansikun, sering di manfaatkan masyarakat sebagai bahan bangunan dari pembuatan fondasi rumah, campuran beton hingga pembuatan Batako.
Setiap harinya khususnya di musim panas, para sopir pengangkut pasir silih berganti turun ke kali mengambil pasir di kali yang berada di desa Sarabau, Kec.Tasifeto Timur, Kab.Belu. Namun lain halnya dengan kondisi hujan, para pengangkut pasir baru menggarap pasir setelah arus air surut/kecil.
Mencermati curah hujan yang tinggi dan resiko yang akan dihadapi para sopir, Bhabinkamtibmas desa Sarabau Polres Belu Bripka Nicolaus Pareira, SH, pada rabu (1/2/17), turun mengawasi kegiatan para sopir pengangkut truk sembari menyampaikan himbauan kamtibmas.
Kepada para sopir truk, Bhabin menghimbau agar mereka (sopir) selalu berhati-hati terhadap ancaman banjir dan longsor.
“Banjir yang paling bahaya itu banjir kiriman karena datangnya tiba-tiba. Itu yang Saya bilang kepada para sopir agar lebih berhati dan lihat kondisi sebelum turun ke kali” kata Bhabin.
“Kalau sudah muat pasir, usahakan pelan-pelan bawa mobilnya karena jalanan pasti licin apalagi ada muatan berat. Intinya harus selalu perhatikan keselamatan. Merasa tidak aman untuk ke kali sebaiknya tidak usah datang ambil pasir”lanjut Bhabin.
Penulis: PID Polda NTT
Editor & Publish: Eja Manto