Pasca Hilangnya Nelayan Saat Melaut, BRIPKA Sunarto Imbau Warga Binaanya Jangan Nekat Melaut Saat Cuaca Buruk
Seorang nelayan bernama Dedi, warga dusun Fatuluka, desa Jenilu, dilaporkan hilang saat melaut di perairan Atapupu,minggu (31/1/2021).
Pasca menerima laporan, aparat Sat Pol Airud Polres Belu bersama sejumlah nelayan dan anggota Pos AL Atapupu, langsung melakukan pencarian terhadap korban di lokasi ditemukannya perahu milik korban.
Selain melakukan pencarian, aparat kepolisian pasca kejadian tersebut,langsung turun memberikan imbauan ke masyarakat yang bermukim di RT 10, Rw 04, Dusun Fatuluka, Desa Jenilu, Kec. Kakuluk Mesak, minggu (31/1/2021).
Dalam sambangnya kali ini, aparat Polsek Kakuluk Mesak melalui Bhabinkamtibmas, BRIPKA Sunarto Lariama, mengimbau masyarakat binannya yang umumnya berprofesi sebagai nelayan, agar mengurung niatnya untuk melaut mengingat cuaca yang akhir-akhir ini tidak bersahabat.
“Saya minta mereka waspada terhadap keadaan cuaca saat ini. Kalau memang potensi cuaca buruk lebih baik tidak usah melaut demi menghindari hal – hal yang tidak diinginkan”Kata Bhabin desa Jenilu ini.
“Kalau turun melautpun pintar-pintar baca situasi dan cukup di perairan yang dekat-dekat karena cuaca akhir-akhir ini tidak menentu. Ini yang perlu Kita sampaikan untuk keselamatan bersama”pungkas Bhabin, BRIPKA Sunarto.
Untuk diketahui, nelayan bernama Dedi, warga dusun Fatuluka, desa Jenilu, dilaporkan hilang saat melaut di perairan Atapupu,minggu (31/1/2021).
Menurut saksi Fadia yang juga isteri Dedi, yang bersangkutan turun melaut untuk mencari ikan pada Minggu dini hari pukul 03.00 Wita (31/1/2021).
"Sesuai keterangan Istrinya, dia sempat melarang suaminya untuk tidak pergi melaut dikarenakan cuaca buruk (gelombang besar)"kata Kasat Pol Airud, AKP Djoni Panta.
"Namun, yang bersangkutan tidak mendengar larangan isterinya dan tetap memaksakan diri masuk ke laut untuk memancing"tambah Kasat Pol Airud.
Nelayan tersebut diduga hilang setelah perahu miliknya ditemukan oleh nelayan kurang lebih di 3 mil laut dari darat Pelabuhan Atapupu.
Adalah Mukthar, saksi kedua yang baru selesai memancing dan hendak pulang ke daratan sekitar pukul 06.00 Wita, menemukan perahu yang bersangkutan di tengah perairan.
"Dari pengakuaan saksi kedua, posisi mesin perahu ini dalam keadaan hidup saat ditemukan, namun si Dedinya tidak ada dalam perahu. Dari situ, saksi pun langsung menghubungi teman nelayan lainnya. Perahu korban langsung dibawa ke darat, dan melakukan pencarian namun tidak di temukan"terang Kasat Pol Airud.
"Usai menerima laporan, kami bersama sejumlah nelayan dan anggota Pos AL Atapupu, langsung melakukan pencarian terhadap korban di lokasi ditemukannya perahu milik korban. Karena gelombang Laut yg besar dan kapal tidak mendukung, kemudian juga mempertimbangkan keselamatan Anggota, kami putuskan kembali ke pangkalan dan berkordinasi dengan Basarnas Kupang dan Dit Pol Airud Polda NTT untuk mengirimkan tambahan personil dan alat pendukung seperti perahu karet dan juga alat keselamatan"pungkas Kasat Pol Airud.