Puji Kerukunan Umat Beragama di NTT, Kapolres Belu: Jadikan Perbedaan sebagai Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Kapolres Belu, AKBP Yosep Krisbiyanto, S.I.K memuji kerukunan antar umat beragama yang tercipta di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurutnya, kerukunan yang terjalin dalam keberagaman ini merupakan aset yang harus dijaga dan rawat bersama dengan saling menghormati antar umat beragama tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainnya.
Hal ini diungkapkan Kapolres Belu, saat menghadiri kegiatan Coffee morning Sinergitas bersama tokoh agama, tokoh masyarakat dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di aula Makodim 1605 Belu, jumat (11/3/2022).
"Kadang-kadang perbedaan agama bisa memisahkan satu dengan yang lainnya tapi di NTT saya melihat sendiri, hal seperti itu tidak terjadi. Kerukunan antar umat beragama begitu baik yang Saya lihat, saya rasakan sejak pertama kali saya menginjakkan kaki dan bertugas di NTT dari 2001-2007, kemudian bertugas di daerah lain dan kemudian kembali ke NTT"ungkap Kapolres Belu.
"Jadi, toleransi yang sudah dipupuk dengan baik, harus kita jaga jangan sampai nanti dari kitanya sendiri yang merusak. Dan bagi saya agama itu semuanya bagus tergantung kitanya karena Ibarat memiliki sebuah rumah tentu harus kita jaga, kita bersihkan, kita rawat supaya semuanya itu baik. Mari kita yang hadir disini, Saya ajak kita untuk terus bekerjasama, gotong royong dan bergandengan tangan dalam menjaga kabupaten Belu ini supaya tetap kondusif"pinta Kapolres Belu.
Kapolres Belu menambahkan,perbedaan yang ada baik suku, agama dan golongan merupakan sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan hendaknya dijadikan sebagai kekuatan untuk terus merajut persatuan dan kesatuan nasional.
"Keragaman adalah kehendak Tuhan yang harus Kita terima karena tujuannya supaya kehidupan menjadi dinamis, kita bisa saling belajar, dan saling mengenal satu sama lain. Oleh karenanya Kita harus bersyukur atas keragaman bangsa Indonesia. Kita jadikan perbedaan sebagai sarana perekat persatuan dan kesatuan nasional karena bangsa ini didirikan bukan untuk satu golongan, bukan untuk satu agama atau suku," kata Kapolres Belu
"Dan Saya berterima kasih untuk ide dan inisiatifnya pak Dandim 1605 Belu, hari ini kita bertemu untuk berdiskusi soal toleransi di Belu. Inilah kita sebagai generasi muda yang harus menjaga, merawat toleransi ini, jangan sampai dari kita sendiri yang merusak apa yang sudah kita rawat dengan baik hingga saat ini" pungkas Kapolres Belu.
Kegiatan coffe morning pukul 09.00 wita pagi tadi dibuka oleh Dandim 1605 Belu, Letkol Inf.Wiji Untoro.
Dalam sambutannya, Dandim 1605 Belu mengatakan, kegiatan ini dalam rangka menjalin silahturahmi dan membahas tentang toleransi antar umat beragama di wilayah Kabupaten Belu.
"Pagi hari ini kami mengundang bapak ibu sekalian untuk hadir disini untuk kita menjalin silaturahmi dan membahas tentang toleransi karena belakangan ini khususnya di wilayah Kabupaten Belu, Kita dihadapkan dengan berbagai macam kejadian yang membenturkan antar kelompok"kata Dandim 1605 Belu.
"Kejadian-kejadian yang muncul ini tentu menuntut kehadiran kita untuk meredam situasi apalagi kita berada di ujung Timur Indonesia berbatasan dengan negara Timor Leste. Dan tentunya kita akan membahas lebih jauh melalui acara yang kami gagas hari ini" pungkas Dandim 1605 Belu.
Acara yang dikemas dengan diskusi tentang toleransi ini turut dihadiri para pejabat utama Kodim, pimpinan dan perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat, FKUB serta insan pers.