Kapolres Belu Dampingi Gubernur NTT Tinjau Warga Terdampak Banjir di Desa Tasaain

Kapolres Belu Dampingi Gubernur NTT Tinjau Warga Terdampak Banjir di Desa Tasaain

Kapolres Belu AKBP Khairul Saleh, S.H., S.I.K., M.Si., mendampingi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, menemui ratusan korban bencana banjir Motamaro di desa Tasain, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Rabu (7/4/2021).

Dari laporan yang diterima Humas siang pukul 11.00 wita, Gubernur NTT didampingi Penjabat Bupati Belu, Drs. Zakarias Moruk, MM dan sejumlah Forkopimda Kabupaten Belu, meninjau lokasi banjir dan tempat pengungsian warga-warga di Gereja GMIT dan Bethel Motamaro.

Dari pantuan Gubernur NTT dan rombongan, kondisi para pengungsi dalam keadaan baik, aman, sehat dan kebutuhannya terpenuhi.

Pada kesempatan tersebut, Kapolres Belu juga memberikan motivasi dan penguatan kepada para pengungsi agar tetap kuat dan sabar dalam menghadapi tantangan bencana.

Dirinya mengatakan, pihaknya (Polri) bersama Pemerintah, TNI dan elemen masyarakat lainnya, siap membantu memulihkan kondisi para korban bencana. 

"Saat ini para pengungsi dalam kondisi baik dan kebutuhan mereka terpenuhi, seperti kebutuhan makan minum dan kesehatan. Kami dan juga semuanya yang hadir disini, akan secara serius dan peduli dengan masyarakat kita yang terdampak banjir baru-baru ini"ujar Kapolres Belu.

"Insya Allah tidak ada hambatan, besok atau hari jumat, Kami dan juga Bhayangkari, akan menyalurkan sedikit bantuan untuk meringankan saudara saudari kita disini. Sehingga kebutuhan mereka untuk beberapa hari kedepan tetap terpenuhi dan tetap ditempat pengungsian"tambah Kapolres Belu.

Untuk diketahui, dari data yang diperoleh dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Belu, Balthazar Bouk , sebanyak 167 KK di sekitar wilayah Motamaro, Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu daerah Perbatasan Negara RI-RDTL dievakuasi ke gereja GMIT Motamaro dan gereja Bethel.

Evakuasi ini dilakukan karena pada tanggal 3 sampai 4 April 2021 diterjang banjir bandang yang membuat beberapa rumah ambruk dan banyak rumah yang rusak berat.

Tidak hanya rumah tetapi perabot rumah tangga serta hewan peliharaan milik warga seperti sapi, unggas, babi dan sebagainya juga ikut diterpa banjir awalnya muncul pada malam hari tersebut.