Jelang Hari Raya Natal dan tahun baru 2017 yang tinggal menghitung hari ini, Kepolisian Resor Belu kembali menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat).
Operasi Pekat Turangga 2016 yang masuk Tahap II ini akan dilaksanakan selama 15 hari, dimulai pada tanggal 6 s/d 20 Desember 2016.
Operasi ini mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif, yang didukung penegakkan hukum serta deteksi dini dalam rangka penanggulangan penyakit masyarakat (pekat) seperti perjudian, prostitusi, minuman keras, serta gangguan Kamtibmas lainnya guna mewujudkan kamtibmas yang aman dan kondusif,sehingga masyarakat khususnya umat Nasrani dapat merasa aman dan nyaman dalam merayakan hari Natal.
Berkaitan dengan operasi ini, Polres Belu menggelar latihan pra operasi Pekat selama 2 (dua) hari yakni pada sabtu dan senin (5/12/16). Latihan hari pertama di buka oleh Kapolres Belu AKBP Michael Ken Lingga, SIK yang didampingi Waka Polres Belu KOMPOL Oktovianus Wadu Ere, SH.
Latihan yang digelar di aula lantai 2 Polres Belu ini, dihadiri oleh Kabag Ops Polres Belu Akp Apolinario Da Silva, SH, para Kaasat, Perwira staf dan anggota Brigadir yang merupakan peserta latihan pra ops.
Tujuan pelaksanaan Latihan Pra Operasi ini kata Kapolres Belu saat membuka kegiatan ini yakni sebagai penyamaan persepsi, cara bertindak, target operasi, dan pembuatan format laporan.
Untuk itu, Kapolres Belu menghimbau semua anggota yang dilibatkan, agar serius mengikuti latihan agar tidak keliru dalam bertindak dilapangan.
"Latpra merupakan rangkaian manajemen dalam rangka cipta kondisi persiapan perayaan hari natal dan tahun baru. Saya minta teori yang sudah diterima harus di aplikasikan dilapangan. Kita harus tahu target, sasaran, cara bertindak sehingga operasi ini bisa berjalan dengan baik" kata Kapolres Belu.
Senada dengan Kapolres Belu, Waka Polres Belu dalam arahannya meminta semua fungsi yang terlibat agar berkolaborasi dengan baik. Khusus kepada Sat Reskrim dan Narkoba, agar menentukan sasaran dan target operasi khususnya yang berkaitan dengan penyakit masyarakat.
“Dalam operasi ini, fungsi Reskrim dan Narkoba yang dikedepankan terkait dengan penindakan hukum. Penyakit masyarakat contohnya minuman keras, Kita jangan hanya menertibkan para penjual di kios-kios atau lapak tapi sasaran utamanya adalah produsennya. Disini fungsi narkoba harus benar-benar jalan dan targetnya jelas sehingga hasilnya maksimal” himbau Waka Polres Belu.
"Selain miras, yang perlu menjadi atensi yakni praktek judi, narkoba ataupun prostitusi. Intel segera monitoring terhadap objek yang akan dijadikan target karena bergerak tanpa sasaran yang jelas maka sia-sia operasi ini” lanjut Waka Polres Belu.
Latihan ini juga berisi paparan-paparan antara lain dari Kabag Ops Polres Belu, Kasat Intelkam, Kasat Reskrim, Kasat Sabhara, Kasat Narkoba dan Kasat Lantas Polres Belu.
[caption id="attachment_12378" align="alignnone" width="800"]
Paparan dari Kabag Ops Polres Belu[/caption]