Pelaksanaan ujian bela diri Polri adalah salah satu syarat mutlak bagi anggota Polri yang akan mengikuti ujian masuk Pendidikan Perwira (Setukpa), kenaikan pangkat Pama dan Bintara/Brigadir serta alih golongan dari
tamtama ke Bintara/Brigadir.
Berbicara tentang ujian bela diri Polri itu sendiri, diperlukan adanya persiapan/latihan yang maksimal agar saat pelaksanaan ujian nantinya, bisa meraih kelulusan serta hasil yang maksimal.
Khusus di Polres Belu, puluhan anggota yang telah diusulkan kenaikan pangkat periode Juli 2019, seminggu lebih ini rutin melaksanakan latihan bela diri Polri.
Dari pantauan Humas dilapangan sejak kamis (7/2/19) hingga rabu (13/2/19), latihan yang dimulai sore hari, dipimpin Kabag Sumda Polres Belu AKP Januarius Seran, SH serta tiga orang instruktur dari Polres Belu.
Disela latihan bela diri, Kabag Sumda AKP Jance mengimbau anggota untuk serius dan fokus dengan setiap materi yang diajarkan instruktur.
Selain itu, Kabag Sumda Polres Belu juga menegaskan anggota untuk memperbaiki sikap tampang agar tidak menjadi teguran dari penguji saat ujian.
"Yang rambutnya gondrong, berewokan agar segera potong dan cukur. Disini (ujian) tidak ada yang bilang itu dari Intel atau Buser. Semuanya harus rapi, karena itu menjadi salah satu penilaian saat ujian"kata Kabag Sumda.
"Saya minta itu betul-betul diperhatikan. Kalau ada yang masih acak-acakan pas ujian maka yang bersangkutan tidak Saya ijinkan untuk ikut ujian"tegas Kabag Sumda.
Untuk diketahui, ujian bela diri Polri ini sendiri akan dilaksanakan selama dua hari yakni pada tanggal 15-16 Februari 2019.
Dari data yang diperoleh Humas, sebanyak 90 personil akan melaksanakan ujian bela diri Polri dengan rincian 62 personil Polres Belu dan 28 personil dari Subden 2 Pelopor Atambua.