Kamis sore (25/2/16) sekitar pukul 16.30 wita, Kepala Desa Badarai,Kec.Wewiku,Kab.Malaka, mendatangi Polsek Wewiku untuk meminta aparat Polsek membantu mengamankan salah seorang warganya yang sedang mengamuk.
Warga berinisal WS (45 thn) kata Kepala Desa mengidap penyakit gila, yang secara tiba-tiba memegang sebilah parang dan membuat keributan di desa.
Usai menerima laporan dari Kades, empat orang anggota Polsek di bawah pimpinan Kapolsek Iptu Frans Nurak langsung berangkat ke TKP. Saat tiba di TKP, orang tersebut masih saja berteriak tidak karuan sehingga banyak warga lari ketakutan. Dengan tenang, Kapolsek dan anak buahnya tanpa memegang pistol ataupun senjata tajam, memberikan himbauan kepada WS untuk tenang dan tidak berbuat macam-macam. Sambil mengajak ngobrol dengan WS, aparat yang saat itu memegang borgol di tangan, perlahan mendekati WS dan hal ini tidak disadari oleh WS. Akhirnya tangan dan kaki WS berhasil di borgol oleh aparat, sementara sebilah parang yang digenggam oleh WS berhasil di rampas dan diamankan anggota detik itu juga.
Menurut Kapolsek Wewiku saat dikonfirmasi Humas menjelaskan bahwa Penyakit yang diderita oleh WS bukanlah penyakit gila permanen. Apabila ia sembuh dari penyakitnya, WS adalah sosok yang rajin, suka bertani dan mencari nafkah menghidupi keluarganya.
" Si WS ini mulai mendapatkan penyakit ini sejak 2006 jadi pada saat kambuh, banyak masyarakat memilih menjauh namun selang beberapa hari dengan sendirinya ia kembali normal. Menurut keluarganya, Ws sosok yang rajin dan bertanggung jawab terhadap keluarganya. Rajin bertani dan mengolah kebunnya dengan baik dan hari ini berbeda seperti hari-hari lain kalau kumat. Biasanya Kumat, dia tidak pernah ribut sampai memegang parang makanya keluarganya meminta Kita menangkapnya" terang Kapolsek.
Saat ini, WS telah di pasung didalam rumah sembari menunggu kapan dirinya kembali normal. Pihak Keluarga, Kades Badarai dan tokoh adat yang hadir saat penangkapan WS, mengucapkan terima kasih kepada aparat yang telah membantu sehingga amukan WS tidak berkelanjutan dan masyarakat bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan tenang. Sebelum meninggalkan lokasi kejadian, Kapolsek juga menitip pesan kepada keluarga agar mengurus WS secara baik dan selalu mengawasinya setiap saat karena tidak menutup kemungkinan ia kabur dan melakukan aksi brutal di dalam maupun di luar desa.