Buta aksara adalah ketidakmampuan seseorang untuk membaca dan menulis. Ketidak mampuan ini niscaya menempatkan seseorang atau suatu kelompok masyarakat dalam ketertinggalan.
Karena, membaca dan menulis merupakan jendela untuk melihat dunia, dimana dengan kemampuan membaca dan menulislah seseorang bisa melihat dunia dengan segala perkembangannya.
Kaitan dengan hal tersebut, Polsek Kakuluk Mesak bersama Satuan Binmas Polres Belu pada awal bulan Oktober kemarin telah membuat sebuah terobosan kreatif yakni dengan membentuk komunitas buta aksara.
Sebagai aplikasi nyata dari program tersebut, aparat Polsek Kakuluk Mesak di bawah pimpinan Kapolsek Kakuluk Mesak Iptu Ketut Setiasa, SH, pada jumat pagi (4/11/16), turun ke kampung Trans Banuk, Dusun Weain, Desa Kenebibi, Kec. Kakuluk Mesak, Kab.Belu,memberikan pengenalah huruf dan angka kepada puluhan warga penyandang buta aksara.
Kapolsek Kakuluk Mesak saat dikonfirmasi Humas mengatakan, kegiatan seperti ini di jalankan supaya masyarakat jauh dari kebodohan dan keterbelakangan.
"Penyandang buta aksara cenderung memiliki tingkat produktivitas yang rendah, karena kondisi buta aksara terkait erat dengan kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakberdayaan. Artinya, kebodohan, keterbelakangan, ketidakberdayaan atau kemiskinan merupakan mata rantai yang saling terkait dari dampak buta aksara" kata Kapolsek.
"jika orang bisa membaca dan mengenali huruf, dia bisa melihat dunia baru dan segala perkembangannya, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Kalau mereka sudah bisa maka ini menjadi poin plus untuk Kita"lanjut Kapolsek.
Warga yang mengikuti ini Kata Kapolsek tidak hanya anak muda tapi juga orang yang lanjut usia. Melalui proses belajar yang terus menerus, Kapolsek berharap masyarakat dapat menyerap dengan baik apa yang diajarkan sehingga mereka bisa terlepas dari penyakit Buta aksara.
“warga Trans Banuk yang Kita ajari sebanyak 70 orang dan umur mereka berkisar 30 tahun s/d 50 tahun.Mereka sangat antusias dan berterima kasih kepada Polisi yang peduli dengan nasib mereka yang tidak bisa baca tulis"kata Kapolsek.
"Program ini akan berlanjut sampai masyarakat bisa baca dan menulis, sistem pengajarannya seminggu 2 kali. Terobosan kreatif ini, seperti yang di sampaikan bapak Kapolres Belu, mudah dilakukan, tidak mengeluarkan biaya mahal namun bermanfaat untuk orang banyak"ungkap Kapolsek.