Serentak di Sejumlah Gereja , Polres Belu Bersama Ribuan Umat Kristiani Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Tragedi memilukan Sabtu (01/10) malam, di stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, masih menyisakan duka hingga sekarang.
Genap seminggu pasca tragedi yang menelan ratusan korban jiwa dan luka-luka tersebut, Kepolisian Resor Belu bersama ribuan umat Kristiani, menggelar doa bersama.
Pelaksanaan doa bersama untuk korban Kanjuruhan dilakukan saat berlangsung ibadah minggu di sejumlah gereja di kabupaten Belu, minggu (9/10/2022).
Adapun Gereja - Gereja di wilayah Hukum Polres Belu yang melaksanakan doa bersama bagi korban kerusuhan Kanjuruhan antara lain, Gereja Katedral Atambua, Gereja Polycarpus Atambua, Gereja Oekumene Cristianiti Polres Belu, Gereja St. Agustinus Fatubenao, Gereja Bakal Paroki Kuneru dan Gereja Motabuik.
Gereja-gereja lainnya diluar kota Atambua yang ikut menggelar doa buat korban Kanjuruhan yakni Gereja Paroki ST. Paulus Wedomu, Gereja Paroki St.Petrus Lahurus, Gereja Paroki ST Theodorus Weluli, Gereja Paroki St. Arnoldus Janssen Labur, Gereja Santo Geradus Nualain serta Gereja St. Aloysius Gonzaga Haekesak.
Pada ibadah misa di Gereja-gereja pagi tadi, ribuan umat Katolik dan Kristen memanjatkan doa untuk para korban tragedi Kanjuruhan, baik yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka pada peristiwa tragis tersebut.
Kapolres Belu, AKBP Yosep Krisbiyanto, S.I.K mengungkapkan, doa bersama di seluruh Gereja-gereja besar yang tersebar di 12 kecamatan di kabupaten Belu, dilakukan sebagai bentuk rasa empati terhadap masyarakat dan juga anggota Polri yang menjadi korban dalam tragedi yang terjadi di stadion Kanjuruhan.
"Tentunya kejadian di Kanjuruhan minggu kemarin menjadi duka bagi seluruh masyarakat Indonesia sehingga hari ini Kami bersama seluruh umat Kristiani memanjatkan doa untuk saudara-saudari Kita yang menjadi korban dalam tragedi tersebut. Kita mendoakan semoga saudara-saudari kita, baik dari masyarakat maupun anggota Polri yang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut, mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan"ungkap Kapolres Belu.
"Semoga anggota TNI Polri dan juga masyarakat yang mengalami luka-luka saat tragedi tersebut diberikan kesembuhan dan bisa berkumpul lagi dengan keluarga. Kita juga mendoakan mudah-mudahan kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang, baik saat pertandingan sepakbola maupun pertandingan-pertandingan lainnya yang "tambah Kapolres Belu.
Untuk diketahui, dalam proses penyidikan tragedi di Kanjuruhan, Polri telah menetapkan enam orang sebagai tersangka. Mereka adalah, Dirut PT LIB AHL, Ketua Panita Pelaksana Arema FC AH, Kabag Ops Polres Malang Kompol WSP, Kasat Samapta Polres Malang AKP BSA, Komandan Kompi Brimob Polda Jatim AKP H dan Security Officer SS.
Sampai dengan saat ini, tim dari Bareskrim, Polda Jawa Timur, Propam dan Itsus Polri masih terus bekerja dengan mengedepankan penyidikan Scientific Crime Investigation (SCI).