Polsek Raihat Selamatkan Delapan Warga yang Terjebak Banjir di Sawah, Dua Diantaranya Balita

Polsek Raihat Selamatkan Delapan Warga yang Terjebak Banjir di Sawah, Dua Diantaranya Balita

Hujan deras yang mengguyur sepanjang sabtu (3/4/2021), menyebabkan sungai Talau meluap dan merendam pemukiman hingga area pertanian milik warga dusun Kotafoun B, Desa Tohe, Kec. Raihat, Kab. Belu.

Akibat banjir tersebut, delapan orang warga dusun Kotafoun B, Desa Tohe, Kec. Raihat, dilaporkan terjebak di tengah area persawahan.

Mendapat laporan dari masyarakat pada minggu (4/4/2021) pagi pukul 10.00 wita, Kapolsek Raihat, IPTU Warsito dan anggotanya pun bergegas menuju lokasi untuk melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir.

Proses evakuasi 8 orang warga oleh anggota kepolisian yang dibantu warga setempat memakan waktu kurang lebih 4 jam.

Hal ini dikarenakan jarak evakuasi kurang lebih 300 meter dari jalan raya, arus air kencang dengan kedalaman setinggi pinggang orang dewasa serta hujan yang belum kunjung reda.

Kapolres Belu, AKBP Khairul Saleh, S.H.,S.I.K.,M.Si melalui Kapolsek Raihat, IPTU Warsito menjelaskan, penyelamatan kedelapan warga tersebut bermula saat ada seorang warga yang melapor jika para korban tersebut belum kembali semenjak berkebun.

"Masyarakat ini biasanya setelah berkebun mereka menginap di rumah sawah dan keeesokan harinya baru pulang kerumah. Tapi karena hujan deras dan banjir akhirnya mereka terjebak di tengah sawah. Mereka sampai naik ke loteng karena katanya arus saat itu cukup deras. Pengakuan mereka ada 10 jam mereka terjebak di rumah sawah tersebut" ungkap Kapolsek.

"Setelah mendapat laporan dari masyarakat. Akhirnya kami turun ke lokasi dan prosesnya cukup memakan waktu karena tadi kami dibantu masyarakat, cuma membawa peralatan seadanya, tali dan ban dalam, kemudian juga arus air juga lumayan deras dan hujan belum reda. Alhamdulillah 8 korban semuanya selamat, dua diantaranya balita berjenis kelamin laki-laki" pungkas Kapolsek Raihat.

Pada kesempatan tersebut, Kaposek Raihat mengimbau warga untuk merespon curah hujan yang meningkat dengan selalu waspada akan banjir dan longsor .

Menurutnya, bencana alam seperti longsor dan banjir di berbagai wilayah adalah contoh yang harus disikapi masyarakat dengan ekstra waspada menghadapi cuaca akhir-akhir ini.

“Seperti yang Kita tahu, urah hujan begitu meningkat ditambah dengan angin kencang. Saya minta warga dan kita semua supaya tidur malam wajib waspada”kata Kaposlek.

“Apalagi bapak ibu yang pemukimannya tidak jauh dari area sungai. Kalau hujan tidak kunjung berhenti, sebaiknya segera evakuasi ke tempat yang aman sebelum kita jadi korban. Sebelum terjadi, maka mereka perlu Kita imbau supaya lebih waspada dan tidak anggap enteng dengan situasi yang ada”pungkas Kapolsek.

Untuk diketahui, delapan warga dusun Kotafoun B, desa Tohe yang berhasil selamat dari bencana banjir ini antara lain, Fernando da Cruz, (60), Terejina Soares, (45), Yustina Noronha (50), Lurdis Noronha (27), Yohanes Soares (18), Januario Govela (12), Sikito Soares (2) dan Juven Govela (1 ).