Luka di hampir sekujur tubuh yang diderita seorang bocah kelas 6 SD bernama Akhmad Rizal Setiyawan, mendapat perhatian sejumlah pihak.
Bantuan dana dari para donatur terus mengalir agar anak dari pasangan Dedi Priadi & Ibu Yanti warga Tatakiren,Kelurahan Rinbesi,Kabupaten Belu ini, dapat tertangani secara profesional oleh tim medis. Menurut rencana bocah malang yang menderita luka parah pada bagian tangan dan kaki akibat tersengat listrik pada bulan lalu tersebut,akan menjalani pengobatan ke RS Surabaya. Karena terkendala biaya, hingga kini bayi ini belum bisa tertangani.
Hal ini turut menjadi perhatian aparat Kepolisian Resor Belu, yang usai pelaksanaan Upacara Kesadaran Nasional, menyisihkan sebagian uang sakunya guna meringankan penderitaan yang dialami Rizal. Usai pengumpulan dana,
AKBP DEWA PUTU GEDE ARTHA, SH,MH
dalam hal ini diwakili Waka Polres Belu
KOMPOL JAKOB SEUBELAN, SH
, didampingi Wakil Ketua Bhayangkari Cabang Belu, Nyonya JULIDA ARITONANG SEUBELAN & tiga orang Pengurus Bhayangkari Cabang Belu
,
menyambangi kediaman Akhmad Rizal, Kamis (17/3/16) pukul 10.00 wita.
Selain bersilaturrahmi dan melihat kondisi Ahkmad, Waka Polres Belu memberikan bantuan dana sebesar Rp 2 juta. Waka Polres menyampaikan beberapa hal yang intinya memberikan semangat kepada keluarga dalam merawat Akhmad, serta menyarankan agar sesegera mungkin melanjutkan pengobatan di RS Surabaya sehingga dapat ditangani secara intensif oleh pihak medis.
Untuk diketahui, kondisi Akhmad saat ini kian parah sebab luka yang dideritanya sejak bulan lalu, kian mengalami perkembangan buruk. Menurut cerita yang didapat dari orangtua korban, kejadian berawal dari korban pergi belajar mengaji di rumah guru ngajinya di lingkungan Ursulin, Kel.Manumutin Atambua, sekitar pukul 18.00 wita. Korban pada awalnya, bermain bersama teman-temannya didekat sebuah rumah yang sedang dibangun.
Saat itu, korban memegang sebuah besi dan hendak memukul-mukul seng rumah yang baru dibangun tersebut, namun sial mendatanginya. Kayu yang ayunnya tersebut menancap di kabel listrik PLN yang memiliki tegangan cukup tinggi, dengan tiang listrik berjarak dekat dengan rumah tersebut. Korban saat itu langsung dilarikan di RSUD Atambua dan sempat ditangani kurang lebih 2 minggu oleh tim medis RSUD Atambua. Karena himpitan ekonomilah, akhirnya orangtua korban memilih merawat putra kesayangannya di rumah. Istri dari Bripka Ardi Nugroho, yang mendengar musibah ini dari anaknya yang kebetulan satu sekolah dengan korban di SD Al-Mujahiddin Atambua, menyampaikan hal ini kepada Kapolres & Waka Polres Belu, sehingga hari ini Polres Belu melakukan silahturahmi ke kediaman korban dan memberikan sedikit bantuan dana.