Perkuat Kerja Sama Bilateral yang Presisi, Polda NTT Gelar Rapat Koordinasi Dengan Policia Nacional De Timor Leste
Dalam rangka memperkuat kerja sama Bilateral yang PRESISI, Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) menggelar rapat koordinasi dengan Policia Nacional De Timor Leste (PNTL) di kabupaten Belu, selasa (24/10/2023).
Rapat koordinasi yang berlangsung di Aula Ballroom hotel Matahari Atambua, dihadiri Kapolda NTT, Irjen Pol. Johni Asadoma, M.Hum, Direktur Nasihat hukum dan Perundang-undangan Nasional di Kementerian Kehakiman (MJ) Timor-Leste, Nelinho Vital, Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM, para pejabat Utama Polda NTT serta para Delegasi Timor Leste.
Hadir juga pejabat yang mewakili Sekretaris NCB Interpol Indonesia, Atase Polri KBRI Dili, Kombes Pol.G. Mikel da Costa, S.H., Dipl.Tr, Anggota DPD RI, Abraham Liyanto, Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak, S.I.K beserta para Kapolres Perbatasan, Forkopimda Belu, PNTL Timor Leste serta pihak Imigrasi, Bea Cukai dan unsur pengelola perbatasan lainnya dari Indonesia dan Timor Leste.
Saat membuka kegiatan tersebut, Kapolda NTT dalam sambutannya mengungkapkan, rapat koordinasi ini memiliki makna yang sangat penting dalam menjalankan tugas, baik itu sebagai pemerintah daerah yang bertanggung jawab atas pengelolaan wilayah perbatasan maupun kepolisian sebagai penanggungjawab keamanan dalam negeri.
Begitu juga bagi pemerintah negara Timor Leste dalam rangka memperkuat kerja sama bilateral guna mencegah serta menanggulangi kejahatan Transnational di wilayah perbatasan NKRI dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
"Masalah perbatasan adalah masalah penting dari setiap negara yang tidak bisa kita abaikan, tidak kita bisa taruh di belakang, masalah yang harus menjadi prioritas bagi kita semua. Karena itu (perbatasan) merupakan awal dan akhir daripada kedaulatan negara dimana banyak sekali tersimpan masalah yang didalam pencegahannya butuh kerja sama antara kedua negara, baik itu transnational crime maupun kejahatan konvensional yang melewati batas wilayah kedua negara"ungkap Kapolda NTT.
"Terlebih kita sama-sama ketahui, Indonesia dan Timor Leste mempunyai sejarah panjang dimana masih ada hubungan keluarga yang sangat kental. Maka rapat kordinasi, pertemuan seperti ini sangat penting kita lakukan untuk membangun komunikasi, kolaborasi sehigga setiap permasalahan yang dihadapi bisa diselesaikan secara baik bahkan tidak perlu menggunakan jalur formal. Kerja Sama dan Upaya Terkoordinasi Adalah Kunci Untuk Menghadapi Kejahatan Transnasional sebagai musuh Bersama."lanjut Kapolda NTT.
Mengahiri Sambutannya, mantan Kadiv Hubinter Polri ini menyampaikan Terima Kasih dan Apresiasi Kepada seluruh stakeholder perbatasan dari kedua negara yang hadir, atas sinergitas dan kerja samanya yang baik dalam mengelola isu yang berkembang di wilayah perbatasan dan berdampak pada situasi kamtibmas di NTT yang kondusif hingga saat ini.
"Saya berharap rakor ini dapat memberikan kontribusi positif bagi kerja sama semua stakeholder terkait kedua negara, dan lebih meningkatakn komunikasi, kolaborasi antar aparat khususnya di NTT dengan rekan-rekan dari Timor Leste. Silahkan memberikan pemikiran, saran pendapat selama kegiatan rakor ini berlangsung"ungkap Kapolda NTT.
"Kitapun Berharap Kegiatan Ini dijadikan sebagai Wadah memperkuat kemitraan yang Strategis serta Mencari Solusi Terbaik Untuk Menangani Segala Permasalahan / Kejahatan Transnasional di Wilayah Perbatasan. Akhir kata, terima kasih dan apresiasi kami kepada seluruh Delegasi TImor Leste yang hadir, Bupati Belu dan seluruh stakeholder perbatasan yang hadir, telah bekerja, bersinergi dan berkolaborasi dengan baik dalam menjaga wilayah perbatasan"pungkas Kapolda NTT.
Usai dibuka oleh Kapolda NTT, kegiatan rapat koordinasi yang dimulai tepat pukul 08.30 wita, dilanjutkan dengan sambutan Bupati Belu serta paparan-paparan oleh nara sumber dari kedua Negara (Indonesia- Timor Leste).
Sesi Paparan dibuka oleh Wadir Intelkam Polda NTT, yang membawakan materi tentang upaya deteksi dini kepolisan dan tindak lanjut faktor-faktor transnational crime diwilayah perbatasan NKRI -RDTL dilanjutkan tanya jawab.
Paparan berikutnya disampaikan Dirreskrimum Polda NTT dengan membawakan materi upaya penanganan kejahatan konvensional yang dapat menjadi transnational crime di wilayah perbatasan NKRI -RDTL dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Usai sesi tanya jawab, dilanjutkan dengan paparan oleh nara sumber berikutanya yakni Kepala PNTL/UPF Susperintendent Asistent, Carlos Moniz Maio dengan materi potensi batas negara untuk keejahteraan rakyat di wilayah perbatasan yang kemudian dilanjutkan tanya jawab.
Usai paparan dari Kepala PNTL, dilanjutkan dengan paparan oleh Ses NCB Interpol Indonesia dengan materi potensi ancaman transnasional crime dan di lanjutkan tanya jawab.
Paparan berikutnya disampaikan oleh Kabagjatinter Set NCB Interpol Divhubbinter Polri, Yulius Audie Sonny Latuheru dengan materi potensi ancaman internacional crime dilanjutkan tanya jawab.
Usai sesi pemberian plakat dari Polda NTT kepada Set NCB Interpol Indonesia, rapat koordinasi dilanjutkan dengan Paparan dari Dirjen Bea Cukai RDTL dengan materi Keamanan perlintasan barang di perbatasan NKRI - RDTL sebagai perlindungan keamanan negara dilanjutkan tanya jawab.
Hingga berita ini diturunkan, kegiatan rapat koordinasi masih berlangsung dengan Paparan dari nara sumber internal yakni KA BNNP NTT dengan materi peran BNNP dalam pencegahan tindak pidana narkotika dan penanggulangan di wilayah perbatasan NKRI -RDTL dilajutkan tanya jawab.
Untuk diketahui, rapat koordinasi yang mengusung tema "Optimalidasi Polda NTT dalam memperkuat kerja sama bilateral yang presisi guna mencegah dan menanggulangi transnational crime di wilayah perbatasan NKRI-RDTL direncanakan berlangsung selama 2 hari yakni dari tanggal 24 hingga rabu, 25 oktober 2023.