Puncak Musim Kemarau Disertai Angin, Bhabinkamtibmas Polres Belu Imbau Warga Rubah Kebiasaan Buka Lahan Pertanian dengan Cara Membakar

Puncak Musim Kemarau Disertai Angin, Bhabinkamtibmas Polres Belu Imbau Warga Rubah Kebiasaan Buka Lahan Pertanian dengan Cara Membakar

Sebagian besar penyebab kebakaran hutan adalah kebiasaan turun-temurun dari masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar.

Untuk mengubah kebiasaan tersebut, Bhabinkamtibmas Polsek Tasifeto Barat, AIPDA Elias Amaral, pada senin (13/01/2020) siang turun menyambangi warga binaannya di dusun Nanaenoe, desa Nanaenoe, Kec.Nanaet Duabesi, Kab.Belu, sabtu (26/8/2023).

Pada kesempatan tersebut, AIPDA Eli biasa disapa, mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan perkebunan dengan cara membakar.

“Budaya masyarakat kita, sejak turun temurun membakar lahan untuk pertanian padahal membuka lahan pertanian ataupun perkebunan tidak mesti dengan cara membakarnya. Karena membuka lahan dengan cara dibakar dapat merusak lingkungan dan Kesehatan bagi kita sendiri. Dan juga dalam undang-undang sudah mengatur larangan tersebut"kata Bhabinkamtibmas desa Nanaenoe saat dikonfirmasi Humas.

"Apalagi sekarang musim kemarau ditambah angin, kalau lahan dibakar maka bisa dapat menjadi sumber api yang tidak terkendali dan menyebar ke lahan pertanian orang bahkan apinya bisa menyebar ke rumah-rumah warga.Kalau tidak lewat imbauan, maka kebiasaan tersebut akan sulit hilang. Jadi masyarakat Kita imbau untuk ubah kebiasaan bakar dengan cara lain bila ingin buka lahan untuk bertani” imbuhnya.

Selain larangan membuka lahan dengan cara membakar, Bhabin juga mengajak warga binaannya untuk selalu menjaga hewan ternaknya secara baik agar tidak sembarangan masuk ke dalam lahan masyarakat.

“Kita himbau masyarakat yang punya ternak sapi, kambing dan juga babi, kalau bisa disiapkan kandangnya atau diikat jauh dari kebun orang. Ini harus dijaga, karena kalau sudah terjadi pasti berujung pada perkelahian”tutup Bhabin.