Kepolisian Resor Belu, sabtu (24/5/19) sore, turun melaksanakan pengamanan aksi damai dari Aliansi Organisasi Pemuda Belu-NTT (Alop NTT), di lapangan umum Simpang Lima Atambua, Belu.
Sejak pukul 17.00 WITA , anggota Polres Belu melalui satuan fungsi Sabhara, Intelkam, Lantas dan juga Bhabinkamtibmas, melaksanakan pengamanan secara terbuka dan tertutup di sekitar lapangan dan jalan raya guna mencegah kemacetan arus lalu lintas.
Aksi ini dihadiri Koordinator Umum / Ketua Presidium PMKRI, Ferdinandus Naiaki S.IP, Koordinator Lapangan / Ketua GMNI Belu, Hendrianus A Modok (Koordinator Lapangan / Ketua GMNI Belu), Aliansi Organisasi pemuda Belu NTT yang terdiri dari organisasi PMKRI, GMNI, THS-THM Wilayah Belu Utara Distrik Keuskupan Atambua, Forkoma PMKRI, Pemuda Katolik, Forpelita Belu, Pemuda Ansor, dan Pemuda Gereja Bhetel Indonesia.
Dari pantauan Humas dilapangan ,para Pemuda-pemudi yang hadir tegas menyatakan perang melawan segala bentuk ujaran kebencian yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Usai orasi dan penanda tanganan petisi, kegiatan dilanjutkan dengan Pembakaran Lilin, doa bersama, tabur Bunga dan ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap oleh seluruh peserta aksi.
Adapun pernyataan sikap Alop NTT diantaranya mendesak pihak Polri untuk segera menindak lanjuti laporan dari berbagai dari berbagai elemen terkait video penistaan agama oleh Ustad Abdul Somad.
Pernyataan sikap lainnya yakni mendesak Ustad Abdul Somad untuk segera menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh umat Kristiani yang ada di Seluruh dunia.
Alop NTT dalam pernyataan sikapnya juga meminta kepada semua pimpinan dan tokoh agama di seluruh Indonesia agar tidak mengajarkan umatnya membenci agama lain.
Kegiatan aksi damai Alop NTT yang digelar hingga pukul 19.30 WITA, berakhir dalam keadaan aman dan lancar.