Perarakan Patung Bunda Maria & Salib Tuhan Yesus Kristus se-Dekenat Malaka, yang dimulai Dari Dekenat Malaka (1/9/16), kini telah memasuki wilayah Kecamatan wewiku.
Selama kegiatan perarakan, aparat Polsek jajaran Malaka telah begitu aktif mengawal dan mengamankan guna menciptakan situasi yang kondusif. Tak peduli panas dan hujan, anggota Polsek di bawah pimpinan Kapolsek dengan dibantu oleh Orang Muda Katholik (OMK) dan anggota TNI, bersinergi menjalankan tanggung jawabnya agar umat merasa nyaman dalam melalui setiap prosesi ibadah.
Seperti yang terlihat baru-baru ini saat Kapolsek Rinhat Iptu Pius Nahak Klau, SH, Kapolsek Weliman Ipda Yusuf, SH dan Kapolsek Wewiku Iptu Frans Nurak, begitu kompaknya mengawal perarakan dari Desa Senama, Kec.Rinhat, hingga patung ditahtakan di Desa Weulun, Paroki Weoe, rabu (12/10/16).
Pengamanan dimulai dari Kec.Rinhat. Aparat Polsek Rinhat di bawah pimpinan Kapolsek Rinhat, mengamankan kegiatan Misa pelepasan Patung di Desa Saenama hingga mengawal umat melakukan perarakan hingga perbatasan antara Kec.Weliman dan Kec.Weiku yakni di Dusun Nomen, Desa Taaba,Kec.Weliman.
Di Dusun Nomen, dilakukan serah terima Patung dari Paroki Biudukfoho kepada Paroki Salib Suci Weoe yang diterima oleh Pastor Paroki Salib Suci Weoe, disaksikan oleh Camat Wewiku, ketua DPP Paroki Weoe, Tokoh Adat,Tokoh Masyarakat,Kapolsek Weliman, Kapolsek Wewiku serta ratusan Umat Paroki Weoe.
Dari Desa Ta'aba, Patung Bunda Maria & Salib Tuhan Yesus, kemudian diarak menuju wilayah paroki Weoe dan ditahtakan di Desa Weulun, Paroki Weoe, Kec.Wewiku,Kab.Malaka.
Selama giat berlangsung dari pagi hingga malam pukul 23.00 wita, Aparat Polsek tidak bergeser dari lokasi prosesi ini guna memastikan situasi berjalan dengan aman dan lancar.