Kisah Inspiratif: Peduli Pendidikan, Bripka Bram Duka Bangun Perpustakaan Mini Untuk Masyarakat Translok Desa Kabuna

Kisah Inspiratif: Peduli Pendidikan, Bripka Bram Duka Bangun Perpustakaan Mini Untuk Masyarakat Translok Desa Kabuna
Tribratanewsbelu.com-Polda NTT, Pada masa sekarang ini, pendidikan merupakan suatu kebutuhan primer, pendidikan memegang peranan penting. Pada saat orang–orang berlomba untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin, tetapi disisi lain ada sebagian masyarakat yang tidak dapat mengenyam pendidikan secara layak, baik dari tingkat dasar maupun sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini turut dirasakan oleh sejumlah warga yang bermukim di transmigrasi lokal (translok) RT.03, Dusun Salala, desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu. Berbagai kendala seperti himpitan ekonomi, kurangnya fasilitas pendidikan dan juga lokasi rumah yang jauh dari perkembangan tekonologi, membuat sebagian warga yang nota bene eks Timor Timur, terpaksa harus putus sekolah dan jauh mendapatkan pendidikan yang layak. Kondisi ini menarik simpati dari Bhabinkamtibmas Polres Belu Brigadir Polisi Kepala Abraham Duka, dengan membangun sebuah perpustakaan mini Bhabinkamtibmas. Berawal dari modal sendiri dan mengumpulkan buku-buku bacaan dari aktifis bagi buku NTT, Bripka Bram biasa disapa berhasil mendirikan perpustakaan mini untuk warga Translok dusun Salala. Saat dikonfirmasi Humas, senin (4/9/17) kemarin, Bripka Bram mengungkapkan bahwa ide membentuk perpustakaan mini ini berawal dari keprihatinannya kepada warga yang susah mendapatkan sentuhan pendidikan yang layak. Saking pedulinya akan pendidikan, Bripka Bram bahkan menyulap motor dinasnya menjadi sebuah perpustakaan keliling yang bisa di manfaatkan oleh seluruh warga masyarakat desa binaannya. "Sebelum saya membuka Perpustakaan Mini Bhabinkamtibmas ini, awalnya saya menjalankan perpustakaan keliling dengan motor dinas ini. Setiap sore dengan membawa buku bacaan di kantong motor ini, saya berkeliling disetiap rumah di Translok Salala. Sasaran saya adalah anak-anak sekolah, putus sekolah dan masyarakat luas.”ungkap Bripka Bram. [caption id="attachment_18632" align="alignleft" width="932"] Bripka Bram dengan motor Bhabinnya yang sudah dimodifikasi untuk pelayanan perpustakaan keliling[/caption] Perpustakaan yang dibangun dengan semi permanen, mulai berjalan efektif pada akhir Agustus 2017. Pada saat pembukaan Perpustakaan ini menurut Bram, warga sangat senang dan langsung menyerbunya. Bripka Bram yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di desa Kabuna ini, mengaku sangat bangga bahwa minat baca anak-anak sangat tinggi dengan bukti pada saat sore hari anak-anak sangat antusias sampai belasan anak, remaja dan orangtua berkunjung pada jam buka perpustakaan. "Tujuan utamanya Kita isi waktu kosong mereka dengan membaca dan mendapatkan pengetahuan yang baru. Kalau diluar sini, lewat internet saja mereka sudah bisa dapat pengetahuan tapi disini mendapatkannya susah. Dari situ juga, ide Saya muncul dengan menghadirkan sarana baca untuk mereka" urai Bripka Bram. Dalam operasionalnya, perpustakaan mini ini akan berhubungan dengan perpustakaan Merah Putih Polres Belu yang baru saja diresmikan oleh Kapolda NTT Irjen Pol. Drs.Agung Sabar Santoso, SH, MH, di desa Jenilu, kec. Kakuluk Mesak, Kab. Belu. "Kalau nanti kami butuh buku maka kami akan ambil buku dari perpustakaan Merah Putih. Ambilnya tinggal pakai motor dinas yang sudah saya desain khusus untuk perpustakaan keliling” jelas Bripka Bram. Pembukaan perpustakaan mini ini mendapat tanggapan yang cukup baik dari Kapolda NTT dan juga Kapolres Belu Akbp Yandri Irsan, SH, SIK, M.Si yang  mengapresiasinya, dengan perintah agar dirinya melanjutkan dan meningkatkan pengembangan perpustakaan ini. "Kemarin saat acara peresmian rumah baca merah putih, Bapak Kapolda NTT dan Kapolres Belu memberikan dukungan dan meminta Saya untuk terus melanjutkan kegiatan positif ini. Seandainya ada kendala atau butuh sesuatu tinggal disampaikan" kata Bripka Bram. Baca juga: Kapolda NTT Resmikan Rumah Baca Merah Putih Polres Belu Sementara istri dari ketua RT.03 dusun Salala, Ibu Fransiska Supranti (47 tahun) yang ditunjuk menjadi pengelola perpustakaan Mini ini, membenarkan bahwa animo anak-anak dan warga sangat tinggi dalam membaca dan antuasiasme pembaca yang terdiri dari anak-anak, remaja, dan orangtua terbukti bisa sampai 20-an orang setiap sore. Fransiska berharap apa yang sudah dilakukan oleh Bripka Bram Duka, yang dinilainya sangat bermanfaat harus didukung. Karena Fransiska nyatakan bahwa belum pernah ada bhabinkamtibmas sebelumnya yang punya ide untuk buat perpustakaan mini bagi masyarakat Salala. "Niat dari Bripka Bram sungguh mulia dalam mewujudkan program gemar membaca. Mudah-mudahan Pemerintah ataupun donatur bisa mendukung perpustakaan ini dengan pemberian sarana prasarana pendukung seperti menambah koleksi buku, listrik dan sarana mubelair" harap Ibu Fransiska. Tanggapan positif lainnya juga datang dari Ketua Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat Luis Vartila Salsinha (55 tahun). Dirinya berpendapat bahwa ide pembentukan Perpustakaan Mini ini sangat baik dan harus didukung. "Selama ini anak-anak banyak habiskan waktu dengan bermain karena tidak ada sarana yang disediakan. Sehingga mereka jauh dari perkembangan seperti anak-anak di Kota. Kami akan terus dorong masyarakat untuk gemar membaca yang tentunya sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan mereka"ungkap Luis.