Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Drs. Tito Karnavian membahas anev 4 (Empat) konflik sosial yang terjadi baru-baru ini di Nagari, Sijunjung Sumbar, Desa Lingga Sinabung dan Tanjung Balai Sumut
serta di Pidie Aceh.
Terkait hal ini, Kapolri saat Vicon (Video Conference) dengan seluruh Polda jajaran, pada senin (1/8/16), menyampaikan beberapa mekanisme dalam penanganan Konflik Sosial serta hal-hal yang menjadi atensi oleh seluruh anggota Polri.
Mekanisme Penanganan Konflik Sosial kata Kapolri, harus dilakukan dengan cara Preventif yakni mencegah sejak dini, petakan potensi konflik dan akar masalah, Atensi terkait SARA, konflik lahan dan lain-lain. Selain Preventif, anggota Polri harus melakukan tindakan Kepolisian segera yang tepat dan hindari kekerasan bila telah terjadi konflik, cegah jangan sampai terjadi Chaos (Kekacauan) melebar. Mekanisme berikutnya adalah pemulihan yakni rekonsiliasi,damaikan,Mitigasi, rehabilitasi, Rekonstruksi, dibangun/dipulihkan ulang dengan segera.
Lebih lanjut, Kapolri menghimbau kepada seluruh anggota melalui vicon ini untuk menggunakan media sosial sebagai sarana penyampaian tugas-tugas Polri yang positif dalam memberikan pelayanan untuk masyarakat dan jadikan media sosial sebagai sarana counter attack terhadap pemberitaan miring tentang kinerja Polri.
Vicon Kapolri yang dimulai pukul 08.00 wita, diikuti oleh Kapolres Belu AKBP Michael Ken Lingga, SIK,para Kabag, Kasat dan Perwira Polres Belu yang berlangsung di ruang vicon lantai 2 Polres Belu.