Mudik merupakan salah satu aktivitas dalam perayaan hari raya Idul Fitri yang telah menjadi tradisi atau budaya masyarakat indonesia.
Selain mudik, b
eberapa aktivitas masyarakat bersama keluarga juga meningkat, seperti kegiatan rekreasi dan mengunjungi mall serta pusat perbelanjaan lainnya.
Peningkatan aktifitas masyarakat ini tentunya mempunyai implikasi terhadap lonjakan arus pergerakan orang dan barang, serta mobilitas transportasi sehingga
harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi permasalahan kamtibmas dan kamtibselcar lantas, baik waktu menjelang, pada saat maupun setelah hari raya.
Hal ini disampaikan Kapolres Belu
AKBP MICHAEL KEN LINGGA, SIK
, saat memimpin apel gelar pasukan "
operasi Ramadniya Turangga 2016"
di halaman apel Polres Belu, kamis (30/6/16) pukul 08.30 wita. Menyikapi kondisi tersebut diatas, P
olri beserta seluruh jajaran kewilayahan didukung instansi terkait dan mitra kamtibmas telah berupaya mempersiapkan operasi Kepolisian
“Ramadniya-2016”
secara optimal, yang akan dilaksanakan selama 16 hari, mulai dari tanggal 30 Juni s/d 15 Juli 2016.
"Adapun target yang harus dicapai dalam Operasi ini antara lain t
erwujudnya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melaksanakan kegiatan perayaan hari raya Idul fitri 1437 H, baik pada saat Sholat Ied, berwisata maupun berbagai aktivitas lainnya Selain itu,
Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas bagi masyarakat yang bepergian, dengan menggunakan beragam modal transportasi" kata Kapolres Belu yang dalam sambutannya membacakan amanat tertulis Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti.
Untuk itu,
beberapa hal yang harus dipedomani dan dilaksanakan oleh anggota Polri yang terlibat dalam operasi ini yakni meningkatkan
kewaspadaan dan kesiapsiagaan diri maupun satuan dalam melaksanakan tugas, sehingga mampu merespon secara cepat dan tepat setiap bentuk gangguan kamtibmas yang terjadi. Anggota juga harus menyiapkan
kondisi fisik dan mental untuk dapat senantiasa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat kapan pun dan dimanapun.
"Penggelaran personel harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya, baik di tempat ibadah, tempat tinggal, jalur lalu lintas, lokasi wisata, maupun tempat – tempat lain yang merupakan
police hazard
.
Lakukan tindakan proaktif dan antisipatif dengan melibatkan semua fungsi kepolisian serta
stakeholders
terkait untuk m
enghadapi ancaman aksi teror, sabotase dan kejahatan berkadar ancaman tinggi, serta cegah kegiatan sweeping yang dilakukan oleh ormas yang tidak berwenang. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah mengedepankan
kerjasama yang sinergis dan harmonis dengan seluruh instansi terkait dan segenap elemen masyarakat dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat" lanjut Inspektur Apel.
Apel gelar pasukan ditandai dengan pemeriksaan pasukan oleh Inspektur Apel serta pemasangan pita secara simbolis kepada perwakilan oleh Inspektur Apel. Sejumlah Pejabat dari Pemerintah, TNI dan Tokoh agama hadir dalam apel gelar pasukan ini serta Pejabat Utama Polres Belu antara lain Waka Polres Belu Kompol Oktovianus Wadu Ere, SH,para Kabag, Kasat, para Kapolsek, Perwira staf, dengan peserta apel terdiri atas barisan Kodim 1605 Belu, staf Polres Belu. ,Kompi Brimob sub 2 Pelopor Atambua. Subden Pom IX Udayana Belu dan Sat Pol PP Kab.Belu.