Kapolres Belu AKBP DEWA PUTU GEDE ARTHA, SH, MH bersama Anggota DPRD Belu Fransisko Soares, Jumat pagi (29/1/16) sekitar pukul 10.00 wita, meninjau TKP penyerangan anggota Buser Polres Belu yang terjadi kamis malam (28/1/16) didaerah Weatuan.
Usai melihat langsung TKP dan rumah warga yang rusak, Kapolres Belu didampingi Kabag Ops Polres Belu, Kasat Reskrim, Kasat Intelkam, Kasat Samapta, Danki Brimob Subden II Pelopor, Kasubden POM, Pasi OPS Kodim 1605,KBO Sabhara dan Lurah Manuaman Martinus Lesi, melakukan pertemuan dengan Tokoh Masyarakat ,Tokoh Pemuda dan masyarakat Weatuan di Paud Inklusi Bhakti Luhur.
Dalam arahannya, Kapolres Belu menyampaikan bahwa dengan kejadian ini, harus dipetik hikmahnya agar kedepan kita harus lebih mengenali siapapun yang datang berkunjung kerumah dan harus tahu apa tujuannya terkait dengan penangkapan pelaku penikaman di pasar baru tanggal 26 Januari 2016, dimana pelaku tertangkap di sebuah rumah milik warga Weatuan.
" Kepada masyarakat Weatuan,siapapun yang datang ditempat kita, kita harus tahu siapa dia, tujuannya datang kerumah kita untuk apa?Pak lurah tadi menyampaikan terkait dengan himbauan tentang kewaspadaan terhadap warga baru dan sebagainya ini sudah disampaikan ke masyarakat tapi akhirnya terjadi juga. Ada warga luar yang ditangkap dirumahnya Pak Baros di Weatuan, dimana Pak Baros tidak tahu siapa orangnya dan orang tersebut setelah diperiksa aparat, mengakui bahwa dirinya merupakan pelaku penikaman yang terjadi dipasar baru tanggal 26/1/16 sehingga dapat Kita simpulkan disini bahwa kejadian semalam ada kaitannya dengan kasus penikaman tersebut "kata Kapolres Belu
Terkait kejadian penyerangan anggota, Kapolres Belu meminta kepada seluruh warga yang hadir untuk menghargai tugas Polisi di lapangan dan siap membantu Polisi dalam pengungkapan kasus apapun.
"Kepada warga yang hadir maupun yang tidak hadir, Saya minta agar aparat Kepolisian dalam melakukan penegakan Hukum, tolong dihargai, karena Polisi bukan berbuat untuk kepentingannya sendiri tetapi untuk kepentingan masyarakat bersama dan apabila ada panggilan dari Kepolisian tolong dipatuhi agar tidak terjadi hal-hal yang kita tidak harapkan bersama "harap Kapolres Belu.
Kapolres juga mengajak masyarakat untuk hidup rukun dan berbuat baik untuk dirinya sendiri, keluarga maupun sesama dalam setiap pergaulan.
"Disini Saya ajak Kita semua agar hidup rukun bersama dan damai,Kita disini adalah semua warga negara Indonesia, jangan kita memandang asalnya darimana tapi kita harus saling menghargai,menghormati dalam pergaulan dan bekerja sama "ajak Kapolres.
Terkait penyelesaian persoalan ini (kasus penyerangan anggota Polisi & kasus penikaman), Kapolres berjanji akan menyelesaikannya secara adil dan bijak.
" persoalan yang bisa kita selesaikan secara kearifan lokal, kita bisa duduk berdampingan untuk bersama-sama selesaikan dengan rasa penuh kekeluargaan sehingga kita bisa mendapatkan ketentraman. Sedangkan untuk kasus penikaman proses hukum akan tetap berjalan"terang Kapolres Belu.
"Saya juga tadi sudah mengecek semua tempat, yang tentunya sesuai dengan hasil pengamatan, ini semua akan Saya bicarakan kembali dengan Pak Siku (anggota DPRD Belu), dan juga Lurah Manuaman untuk bagaimana kita menyelesaikan persoalan ini. Harapan Saya kedepan, Kita tidak boleh saling curiga, Kita jaga kebersamaan khususnya di lingkungan weatuan ini" harap Kapolres Belu.