Berkaca dari Perusakan Monumen Seroja, Kapolsek Tasifeto Barat Turun ke Sekolah Bawa Materi Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya

Berkaca dari Perusakan Monumen Seroja, Kapolsek Tasifeto Barat Turun ke Sekolah Bawa Materi Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya

Beberapa hari lalu tepatnya Jumat 9 Mei 2024 dini hari sekitar Pukul 01.30 WITA terjadi kasus perusakan Monumen Seroja Halilulik, kecamatan Tasifeto Barat, kabupaten Belu.

Perusakan sejumlah lampu taman tugu Seroja Halilulik berhasil diungkap oleh Polsek Tasifeto Barat dengan mengamankan 5 (lima) orang remaja antara lain FKH (17), BRRS (15), JGB (17), GCFL (16) dan FXW (16).

Kelimanya diketahui masih duduk di bangku SMA dan beberapa diantaranya merupakan pelajar di SMA Terpadu HTM Halilulik.

Untuk mencegah tindakan kenakalan remaja serupa atau lainnya, pihak Sekolah SMA terpadu HTM Halilulik mengundang pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Tasifeto Barat untuk memberikan pembekalan atau pencerahan kepada anak didiknya tentang dampak yang ditimbulkan dari tindakan kenakalan remaja.

Permintaan tersebut direspon secara baik oleh Kapolsek Tasifeto Barat, IPDA Sam Ihim yang pada jumat (17/05/2024) turun memberikan pembekalan kepada Siswa - Siswi SMA HTM Halilulik.

Kegiatan pembekalan yang berlangsung di Aula sekolah dihadiri Kapolsek Tasifeto Barat, Kepala Sekolah SMA Terpadu HTM Halilulik dan para Guru, Kanit Bimas Polsek Tasbar, Bhabinkamtibmas Desa Naitimu, Babinsa Desa Naitimu serta seluruh Siswa/i SMA Terpadu HTM Halilulik.

Kapolsek Tasifeto Barat, IPDA Sam Ihim yang didaulat sebagai salah satu nara sumber dalam kegiatan tersebut, memaparkan materi terkait Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (kamtibmas) dan secara spesifik membahas persoalan kenakalan remaja.

Menggunakan waktu kurang lebih 45 menit pemaparan materi, IPDA Sam Ihim tidak hanya menjelaskan terkait konsep pemahaman, contoh, faktor-faktor penyebab dan juga upaya menghindari kenakalan remaja, tetapi ia juga menjelaskan tentang bahaya sosial dan hukum yang diakibatkan dari kenakalan remaja.

Melalui seminar itu, IPDA Sam berpesan agar para peserta seminar dapat menghindari hal-hal yang melanggar hukum

“Hindari pergaulan bebas, jangan sampai terjerumus dengan narkoba, kejahatan dan kenakalan remaja lainnya yang dapat merugikan diri, keluarga dan juga masyarakat,” kata Kapolsek. 

Mantan Kaur Bin Ops Satres Narkoba Polres Nagakeo ini berharap para pelajar dapat menggunakan waktu remaja secara baik dan dapat menjadi contoh di masyarakat.

Perwira Polisi lulusan SIP angkatan 49 Wira Adibrata Sanskara (WAS) Tahun 2020 ini, juga mengajak para pelajar untuk dapat menggunakan teknologi sebaik mungkin agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif

“Gunakan waktu remaja sebaik mungkin. Timbalah ilmu sebanyak-banyaknya semasih kita punya kesempatan untuk mencari ilmu. Dan berusahalah dengan sungguh-sungguh agar menjadi generasi yang berakhlak dan mempunyai ilmu yang dapat diaplikasikan ketika kembali ke lingkungan masyarakat. Kalian harus menjadi contoh”pinta Kapolsek. 

“Gunakan tehnologi Gadget dengan baik, sesuai dengan kebutuhan dan bermanfaat jangan sampai kita menggunakan ke hal-hal yang bersifat negatif yang dapat merugikan kita” pungkasnya. 

Saat ditanya alasan mengapa memberikan materi terkait kenakalan remaja, IPDA Sam menjelaskan,materi kenakalan remaja memang sengaja diangkat karena selain menjadi atensi khusus Polres Belu, hal itu dilakukan sebagai tindakan preventif guna meminimalisir kenakalan dan tindakan kriminal yang dilakukan oleh remaja.

"Memang sengaja kita sosialisasi kenakalan remaja Karena selain menjadi atensi khusus Polres Belu dan permintaan sekolah, upaya ini dilakukan sebagai tindakan preventif guna menghindarkan para remaja dari bahaya minuman keras, sex bebas , tawuran antar pelajar maupun tindakan kriminalitas yang lainnya, serta menjaga Kamtibmas di lingkungan masyarakat agar tetap kondusif," jelas IPDA Sam.