Sehubungan dengan pelaksanaan pemilu serentak 2019 yang tinggal menghitung hari, Kepolisian Resor Belu beserta instansi terkait akan terjun ke tengah-tengah masyarakat,
melaksanakan pengamanan tahapan pemilu mulai dari masa tenang, pencoblosan hingga penghitungan suara.
Pelibatan anggota dalam pengamanan, harus ditunjang dengan kedisiplinan yang ditunjukkan oleh aparat itu sendiri khususnya yang terlibat dalam operasi Mantap Brata 2019, agar tidak memunculkan citra negatif di hati masyarakat dimana Polisi selaku pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
Berbicara tentang disiplin, Kapolres Belu
AKBP Christian Tobing, S.I.K.,M.Si
melalui Kabag Ops, KOMPOL Apolinario Da Silva, SH, melakukan pemeriksaaan simpang tampang dan seragam kepolisian, sabtu (13/4/19) pukul 08.00 WITA.
Berbaris rapi usai apel pengecekan, 516 personil Polres dan Polsek jajaran yang terlibat dalam pengamanan pemilu, diperiksa sikap tampang meliputi rambut, jenggot dan juga seragam Polri.
Sesuai pantauan Humas pagi tadi, masih ditemukan sejumlah anggota yang melanggar disiplin Polri, baik sikap tampang maupun penggunaan seragam Polri.
“Ada beberapa anggota yang rambutnya dan jenggot tidak sesuai aturan (gondrong), langsung Saya perintahkan segera mencukur. Ada yang masih menggunakan seragam PDH, PDL 1-Sus, Saya minta segera diganti karena pakaian yang digunakan dalam pengamanan adalah PDL 2”kata Kabag Ops KOMPOL Apoli.
“Sengaja (pemeriksaan) Kita lakukan mendadak seperti hari ini, untuk menguji kesiapan anggota. Bagaimana penampilannya, apakah sudah layak atau belum saat mau terjun melayani masyarakat. Kalau tampang dan pakaiannya asal-asalan, bisa-bisa Kita diketawai masyarakat”lanjut Kabag Ops yang dalam pemeriksaan didampingi anggota Seksi Propam.
Apel pengecekan personil pengamanan Pemilu di lapangan apel Polres, dihadiri Waka Polres Belu
KOMPOL I Ketut Perten
, para Kabag, Kasat, Perwira Staf serta Kapolsek jajaran Polres Belu.