Ratusan masyarakat desa Silawan, Kec.Tasifeto Timur, Kab.Belu, kamis (17/1/19) pagi tadi, menggelar aksi Spontan Penolakan / Protes terkait Seleksi Rekrutmen Tenaga honorer Bagian Keamanan
dan Kebersihan PLBN Motaain Tahun 2019.
Aksi protes ini dilakukan masyarakat di depan Pintu Gerbang PLBN Motaain, desa Silawan, menuntut pembatalan hasil seleksi perekrutan Tenaga Honorer oleh BNPP PLBN Motaain.
Kedatangan ratusan massa disambut Kabid PLBN Motaain Tiolan Hutagalung beserta staf yang kemudian menggelar mediasi yang dihadiri 5 perwakilan dari Masyarakat desa Silawan, Danki Satgas Pamtas Pos Motaain, Kapolsek Tasifeto Timur, Kapolsubsektor Motaain, Dan Pos Brimob Pos Motaain serta Sekretratis desa Silawan.
"Tadi yang Kita kutip saat mediasi, intinya mereka (masyarakat silawan) menolak hasil seleksi tenaga security dimana 8 dari 17 orang yang lolos seleksi, bukan warga asli Silawan. Sementara menurut mereka, waktu pembebasan lahan PLBN Motaain, pemerintah berjanji akan mengutamakan warga silawan untuk tenaga kerja sekurity, cleaning service dan tenaga kerja lainnya"kata Kapolsek Tasifeto Timur IPTU Syamsul Arifin, SH.
"Dan tuntutan dari Masyarakat tentang hasil seleksi , akan di bawa ke Sekertariat BNPP RI. Jadi untuk nama-nama yang lolos seleksi dari luar desa Silawan, sementara di pending sambil menunggu keputusan dari BNPP RI"lanjut Kapolsek.
Dari pantauan Humas, aksi ini dijaga ketat aparat Polres Belu dari Satuan Dalmas, Polsek Tasifeto Timur, Polsubsektor Motaain dan Brimob Pos Motaain, yang melakukan pengamanan di persimpangan jalan, pintu masuk PLBN dan di depan Pintu Gerbang PLBN Motaain.
Setelah dilakukan mediasi dan mencapai kesepakatan dengan pihak BNPP PLBN Motaain, Massa yang dipimpin Silvester Wadan dan Guilhermino Juridis, akhirnya bubar dan kembali ke rumahnya masing-masing.
"Hasil mediasi tadi diterima baik oleh masyarakat dan mereka berjanji akan menunggu keputusan lanjut dari BNPP pusat. Untuk kegiatan tadi sampai pukul 2 siang berjalan dengan aman dan lancar"ungkap Kapolsek Tasifeto Timur.