Tarian kolosal Tebe Kreasi Lalu Lintas Merah Putih yang dibawakan 7650 penari di lapangan umum simpang lima Atambua, berhasil memecahkan rekor dunia.
Penghargaan rekor dunia tersebut diberikan oleh Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid), pada acara puncak Millenial Road Safety Polres Belu, sabtu (2/2/19).
Penghargaan dalam bentuk piala, medali, piagam dan juga buku, diterima Kapolres Belu AKBP Christian Tobing, S.I.K.,M.Si, Bupati Belu Willybrodus Lay, Dandim 1605 Belu Letkol Czi I Gusti Putu Dwika, Danyon RK 744/SYB Lektol (Inf) Teuku Mustafa Kamil.
Penghargaan juga diberikan kepada Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif Raider 408/SBH, Mayor (Inf) Joni Eko Prasetyo, S.I.P., Kasat Lantas Polres Belu AKP Shabda Purusha Putra, S.H., S.I.K serta Kasat Reskrim Polres Belu AKP Ardian Yuda Setyantono, SH., S.I.K.
Pendiri Leprid Paulus Pangka yang hadir langsung menyerahkan penghargaan menuturkan, anugerah tersebut diberikan kepada pemrakarsa atas pemecahan rekor peserta tari terbanyak.
"Hari ini Kita sama-sama hadir untuk menyaksikan pemecahan rekor dunia. Saat kami turun dilapangan, hitungan pertama peserta yang hadir 3600 sekian, terus naik lagi menjadi 5000 dan hitungan terakhir mencapai 7650 orang. Ini sungguh luar biasa"kata Paulus Pangka yang disambut gemuruh tepuk tangan dari ribuan penari serta penonton yang hadir.
"Penghargaan ini secara khusus kami berikan kepada masyarakat Belu dan Malaka dalam hal ini diwakili bapak Bupati Belu, Kapolres Belu dan juga dari TNI serta rekan Polri lainnya, sebagai pemrakarsa rekor penari terbanyak serta pelopor keselamatan dalam berlalu lintas di bumi tapal batas RI-RDTL ini" lanjut Paulus Pangka.
Dari pantauan Humas dilapangan, hujan gerimis yang menguyur puncak acara, tidak menghalangi antusiasme masyarakat untuk menyaksikan rangkaian kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WITA.
Ini terlihat dari kehadiran ribuan warga masyarakat serta penari yang rela berbasah-basahan demi mensukseskan penyelengaraan kegiatan puncak Millenial Road Safety Polres Belu.
Jalan sehat millenial dan Tarian kolosal Tebe Kreasi Lalu Lintas Merah Putih, menjadi pembuka rangkaian kegiatan pada puncak acara MRSF.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan rekor dunia yang diselingi dengan hiburan, senam zumba dan senam lalu lintas.
Usai penyerahan penghargaan, ribuan pasang mata disuguhkan kembali dengan Tarian kolosal Tebe Kreasi Lalu Lintas Merah Putih, dilanjutkan dengan ikrar deklarasi lalu lintas millenial serta final Kapolres Belu millenial open road race di sirkuit simpang lima Atambua.
Festival yang dihelat dari tanggal 31 Januari-2 Februari 2019 ini, juga menyuguhkan aneka kegiatan lainnya. diantaranya, live performance Mitha Talahatu, konvoi keselamatan merah putih, safety riding millenial dan millenial enterprener expo.
Kapolres Belu selaku penanggung jawab kegiatan festival kepada awak media mengatakan, acara MRSF yang dilaksanakan pihaknya, bertujuan menanamkan kesadaran tertib berlalu lintas untuk generasi millenial sehingga dapat menekan sekaligus mencegah angka kecelakaan lalu lintas.
“Kenapa kegiatan ini dilaksanakan, karena sesuai fakta dilapangan bahwa angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya yang melibatkan kaum millenial masih cukup banyak. Kenyataan ini juga Kita dapati di wilayah kabupaten Belu dan kabupaten Malaka dalam beberapa tahun terakhir ini”kata Kapolres Belu.
“Oleh karenanya, Kami dari Polres Belu sendiri mendukung penuh gagasan dari Bapak Kapolri dengan melaksanakan kegiatan ini, untuk bagaimana Kita menumbuhkan atau menciptakan kesadaran berlalu lintas bagi kaum millenial”lanjut Kapolres Belu.
[caption id="attachment_22533" align="alignnone" width="483"]
Foto Kapolres Belu saat menerima Piagam penghargaan dari Paulus Pangka selalu Pendiri Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid)[/caption]