Sering Kita temui di masyarakat, anak-anak takut akan Polisi. Sosok Polisi, kerap dipergunakan orangtua khususnya ibu-ibu untuk menakut-nakuti atau membujuk anaknya saat sedang menangis atau bawel supaya menurut. Hal tersebut dapat mempengaruhi mental anak di masa pertumbuhannya dan kelak sosok Polisi bisa menjadi figur yang menyeramkan di benak mereka.
Untuk itulah, melalui program “Polisi Sahabat Anak”, anggota Satuan Lalu Lintas Polres Belu, dalam beberapa bulan terakhir rutin turun ke sekolah Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan anak usia dini (PAUD), guna mendekatkan diri dengan anak-anak sembari membekali mereka tentang kamsetibcar lantas.
Teranyar, Unit Dikyasa Sat Lantas di pimpin langsung Kanit Dikyasa Bripka M.Ramla, SH, turun ke TK Tunas Rimba Atambua (belakang Dinas Kehutanan), memberikan sosialisasi/pengenalan keselamatan berlalu lintas kepada 70 anak TK Tunas Rimba, jumat (22/10/16).
Sambil berdiri di depan kelas, Kanit Dikyasa bersama Kaur Mintu Sat Lantas Bripka Konterius Seran dan 2 anggota Polwan, mengenalkan tentang rambu-rambu lalu lintas dan manfaat penggunaan helm dalam berkendara kepada puluhan anak-anak.
Selain pengenalan Kamseltibcar lantas, anggota Sat Lantas mengajak puluhan anak TK Tunas Rimba, berkeliling kota Atambua. Ajakan berkeliling kota ini kata Kanit, agar sekat antara anak-anak dan Polisi juga bisa dikikis.
“anak-anak kita kenalkan rambu-rambu lalu lintas dengan menggunakan alat peraga biar mereka cepat memahaminya. Kita juga jelaskan tentang manfaat penggunaan helm. Ini Kita tanamkan sejak dini karena otak anak-anak mudah menyerap dan mengingat apa yang ia dengar” Kata Kanit Dikyasa.
“Usai kenalkan rambu-rambu, mereka kita ajak pesiar. Selama ini ada kesan bahwa masyarakat begitu berjarak dengan Polisi. Bahkan, anak-anak sering merasa takut kalau melihat polisi. Dengan kegiatan ini, tentunya anak-anak bisa lebih mengenal Polisi. Sebaliknya, Polisi juga bisa menjadi sahabat atau bahkan orang tua yang baik buat anak-anak,” paparnya.