Kepala Kepolisian Resor Belu AKBP DEWA PUTU GEDE ARTHA, SH,MH sabtu pagi (27/2/16) sekitar pukul 09.00 wita memimpin rapat gelar operasional Triwulan I untuk tahun 2016 di aula lantai 2 Polres Belu.
Dalam rapat ini, membahas Analisa & Evaluasi (anev) Program Prioritas Kapolri (P2K) tahap III, Anev situasi Kamtibmas selama tahun 2016 serta persiapan Polres Belu menyonsong pegelaran operasi Simpatik, operasi Samana Santha & operasi rutin minuman beralkohol atau miras.
Berkaitan dengan pembahasan dalam rapat pagi tadi, Kapolres Belu meminta kepada Pejabat Utama Polres Belu, para Kapolsek & Kapolsubsektor jajaran yang hadir, untuk bisa menekan angka kriminalitas, dan tetap rutin melaksanakan patroli, razia kendaraan, orang maupun barang bawaannya dan bertindak sesuai SOP yang berlaku saat melakukan penindakan terhadap masyarakat yang melanggar aturan hukum.
" Secara Nasional Kita lihat bahwa kegiatan Polri di seluruh Pelosok Indonesia demikian pesatnya dan bagusnya seperti Polda Metro Jaya yang bekerja sama dengan Pemda DKI dalam pembebasan kawasan Kalijodo. Hal-hal seperti itu patut Kita tiru dan Kita petik untuk pembelajaran Kita dimana aparat Polri dengan gagah berani menegakkan hukum sehingga tindak pidana dan angka kriminal semakin berkurang. Kita tidak boleh takut dalam langkah penegakkan hukum seperti memberantas judi, minuman keras, ilegal logging, ilegal Fishing serta praktek-praktek penyelundupan" himbau Kapolres Belu yang pagi tadi didampingi Waka Polres Belu KOMPOL JAKOB SEUBELAN, SH .
Lebih lanjut, Kapolres Belu menyampaikan terkait dengan P2K tahap III yang sementara berjalan, agar para Satgas bekerja dengan baik dan mengirimkan laporan secara cepat & tepat. Kapolres Belu juga meminta anggota untuk mempersiapkan diri karena kedepan akan menghadapi tugas-tugas pokok lainnya diantaranya operasi Simpatik, operasi Samana Santha dan operasi rutin Miras. Kapolres juga memberikan apresiasi kepada seluruh anggotanya atas kerja kerasnya selama ini dalam melaksanakan kegiatan satuan & kegiatan masyarakat sehingga berjalan dengan lancar & kondusif.
Sementara Waka Polres Belu dalam arahan menyinggung tentang cara penanganan penyelundupan di wilayah perbatasan, dan juga bagaimana tindakan Polisi dalam mengawal pembangunan di daerah-daerah.
" Kita sebagai anggota Polri khususnya yang ada di perbatasan, harus mengetahui bahwa penyelundupan tidak saja melalui jalan tikus namun juga melalui jalan resmi. Disini yang Saya maksudnya penyelundupan melalui jalan resmi/pintu gerbang perbatasan, Saya ambil contoh ada sebuah tanki minyak, dalam suratnya tertulis 5 ton tapi kenyataannya dia membawa 6 ton atau lebih, itu yang Kita sebut penyelundupan dalam hal administrasi dan pidana pajak karena yang bersangkutan otomatis membayar pajak kurang dari muatan yang di bawa. Langkah-langkah yang harus diambil adalah Kita harus berkoordinasi dengan Imigrasi, Bea Cukai, agar bersama dengan Stakeholder perbatasan tersebut mencegah tindak pidana Pajak " jelas Waka Polres Belu.
" Dalam hal mengawal pembangunan, Saya tidak mau mendengar rekan-rekan menjadi pengambat, pemicu ataupun menjadi Backing dalam artian Kita meminta sesuatu saat proyek tersebut berjalan dengan cara menggertak atau mengajak mereka untuk berlaku curang. Kita mengawal maksudnya disini Kita mengarahkan agar proyek ini berjalan dengan tepat dan baik sehingga tidak menimbulkan kerugian negara dan masyarakat" terang Waka Polres Belu.
Gelar Operasional Triwulan I tahun 2016 ini dihadiri oleh Para Kabag, Kasat, Perwira Staf Polres Belu, para Kapolsek, Kapolsubsektor jajaran dan operator P2k dan berakhir sekitar pukul 13.00 wita.