Kapolda NTT Sumbangkan Ratusan Buku Untuk Kepustakaan Universitas Pertahanan RI di Belu
Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., memberikan sumbangan ratusan buku karya mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D., untuk Kepustakaan Universitas Pertahanan (Unhan) Republik Indonesia (RI).
Pemberian ratusan buku tentang Ilmu Kepolisian, hukum dan sosial ini diberikan saat Kapolda NTT berkunjung ke Universitas Pertahanan (Unhan) Republik Indonesia (RI) di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Kamis (18/11/2021).
Kunjungan orang nomor satu Polda NTT tersebut dalam rangka memberikan kuliah umum kepada para Kadet Mahasiswa Universitas Pertahanan (Unhan).
Usai memberikan materi tentang strategi Polda NTT dalam memelihara kamtibmas dan penegakan hukum guna mewujudkan keamanan dalam Negeri, Secara simbolis Kapolda NTT menyerahkan buku berjudul Democratik Policing karya mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. kepada Dekan Fakultas Vokasi Unhan Brigjen TNI Agus Winarna, SIP., M.Si., M.Tr. (Han).
Kapolda NTT mengatakan bahwa buku ini mengulas tentang paradigma pemolisian era demokrasi di Indonesia. Dalam buku ini ditegaskan bahwa akar kelahiran konsep pemolisian tumbuh dan berkembang dari masyarakat, dan bukan dari kekuasaan negara.
"Masyarakat memiliki kapasitas yang besar dan kuat untuk menentukan bentuk polisi serta pengawasan terhadap implementasi tugas dan fungsi pemolisian. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa", ujar Kapolda NTT saat menyerahkan buku.
Selain buku karangan mantan Kapolri, Kapolda NTT juga menyumbangkan buku lainnya diantaranya karangan Brigjen. Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si., untuk Unhan RI.
Diharapkan dengan pemberian ratusan buku tersebut para mahasiswa dapat membaca dan mengetahui tentang bagaimana pelaksanaan tugas-tugas Kepolisian, hukum dan sosial.
Orang Nomor Satu di Polda NTT merasa bangga dan akan mendukung penuh program studi yang dilaksanakan oleh Unhan, baik dalam hal sosialisasi penerimaan mahasiswa baru maupun dukungan terkait pelaksanaan proses perkuliahan. Selain itu kapolda juga mendorong adanya kerjasama Polda NTT dan Unhan dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia di NTT
Sementara itu, Dekan Fakultas Vokasi Unhan mengucapkan terimakasih atas pemberian buku dari orang nomor satu di Polda NTT.
"Terimakasih atas buku-buku yang diberikan oleh bapak Kapolda NTT. Kami akan menyimpannya di perpustakaan untuk menambah wawasan mahasiswa", ujar Brigjen TNI Agus Winarna, SIP., M.Si., M.Tr. (Han)., Saat menerima buku tersebut.
Dekan Fakultas Vokasi Unhan juga menjelaskan materi Kapolda NTT mengenai pemeliharaan Kamtibmas di Wilayah hukum dalam negeri sangat berhubungan erat dengan prodi-prodi yang ada di Unhan. Termaksuk 10 Kasus menonjol yang terdiri dari kasus penganiyaan, pencurian biasa, pengeroyokan, pencurian berat, pencurian disertai kekerasan, KDRT, UUPA, pembunuhan, TTPO dan UU ITE.
"Itu sangat berhubungan erat dan kaitannya dengan tugas-tugas prodi di Unhan misalnya prodi Perikanan Tangkap, prodi Permesinan Kapal, prodi Pengolahan Perikanan dan Kelautan, itu merupakan prodi-prodi yang bersentuhan dengan kelas lapangannya di perairan dan juga di Pertanian, Peternakan dan Perhubungan itu tidak terlepas dari apa yang disampaikan oleh Bapak Kapolda NTT", jelasnya.
Kemudian kaitannya dengan MOU Unhan dengan Polda NTT, Dekan Fakultas Vokasi Unhan sangat menyambut baik dan memberikan apresiasi. Ia pun berharap Polda NTT agar mensosialisasikan bahwa Unhan tidak hanya mendidik kadet mahasiswa D3 dan S1 yang dari SMA melainkan juga ada jejang pendidikan S2 dan S3.
"Agar bisa di sosialisasikan kepada keluarga besar Polda NTT bahwa Program studi Unhan tidak hanya D3 dan S1 tapi ada juga S2 dan S3. Namun S1, S2 dan S3 itu ada di Jakarta di Sentul itu kampus utama Unhan jadi bagi yang berminat bisa dilakukan pendidikan kedinasan melalui jalur beasiswa penuh", ungkapnya.
Lanjut dikatakannya, bahwa Unhan itu merupakan Universitas Negeri milik pemerintah yang metode perkuliahan semester pendek. Kalau S2 cukup satu setengah tahun karena persemeter hanya empat bulan.
"Pada saat teman-teman Polri yang sudah bekerja melaksanakan perkuliahan dan diterima maka harus menjalani kegiatan perkuliahan dengan full. Tidak bisa tidak masuk karena alasan sudah MOU karena Unhan ini juga merupakan perguruan tinggi kedinasan", tandasnya.