Kabaharkam Polri : Polri Berbagi Karena Memiliki Rasa Cinta kepada Masyarakat

Kabaharkam Polri : Polri Berbagi Karena Memiliki Rasa Cinta kepada Masyarakat
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri, Komjen. Pol. Drs. Firli Bahuri, M.Si beserta rombongan menggelar Bakti Sosial (Baksos) kesehatan di Wilayah perbatasan RI-RDTL, Sabtu (14/12/2019) pagi. Kegiatan baksos kesehatan ini merajut kebhinekaan membangun kebersamaan guna mewujudkan Indonesia sehat.
Dalam sambutannya, Kabaharkam Polri mengatakan kegiatan baksos kesehatan ini merajut kebhinekaan membangun kebersamaan guna mewujudkan Indonesia sehat. “Baksos saat ini yang kita lakukan merupakan wujud negara RI tidak berkelompok tertentu melaikan andil besar seluruh Rakyat Indonesia. Belu itu sahabat, nilai sahabat harus diberi dengan 3 kata yaitu Love dan Care yg diartikan kepedulian harus ada rasa cinta”, ucap Komjen. Pol. Drs. Firli Bahuri, M.Si “Kegiatan Baksos di Wilayah perbatasan ini, karena rasa cinta dan peduli, dimana 24 tahun saya bertugas di Liquisa di Timor leste sebagai Kabag Ops”, ujarnya. NTT harus mengandalkan potensi yang ada misalnya potensi pertanian yang cukup untuk wilayah NTT, contohnya Jangung dan jeruk, potensi maritim terhada sumber daya ikan, potensi tambang harus memiliki nilai yang cukup sehingga mempunyai harga jual, potensi turis. “Turis menambah mengelolah tempat parawisata yg sangat menggikat sehingga aktifitas parwista akan berkembang dan kita tidak boleh kalah dengan parwisata negara luar, karena Potensi parwisata merupakan nilai penghasilan yang sangat besar”, harapnya. Kegiatan bakti sosial untuk meningkatkan sdm dibidang kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat serta diharapkan kepada pemerintah agar anggaran di bidang kesehatan dan pendidikan tepat sasaran. Selanjutnya, Kabaharkam Polri, Kapolda NTT dan rombongan melihat langsung pemeriksaan gigi terhadap pelajar Sekolah Dasar, pengobatan, pemeriksaan lab sederhana terhadap masyarakat Desa silawan yang dilakukan oleh Biddokkes Polda NTT serta pembagian sembako kepada 10 Kepala Keluarga kurang mampu.