Dalam rangka meningkatkan dan menumbuh kembangkan potensi wisata di daerah perbatasan Indonesia dan Timor Leste, Kementerian Pariwisata kembali menggelar Festival Crossborder Atambua 2016,
yang akan diadakan pada hari sabtu (10/12/16) di lapangan umum simpang lima Atambua.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Kepolisian Resor Belu dan jajaran TNI serta didukung instansi terkait lainnya, siap melaksanakan pengamanan ekstra ketat sebelum, selama dan sesudah festival berlangsung.
Ini disampaikan Kabag Ops Polres Belu Akp Apolinario Da Silva, SH saat menyampaikan paparannya di rapat kordinasi persiapan pengamanan Festival Crossborder, kamis (8/12/16) pukul 10.00 wita.
Rapat yang turut dihadiri Direktur Even Organizer (EO) pusat dan lokal beserta tim, Kabag Ops Polres Belu menyampaikan teknis pengamanan yang harus dilaksanakan oleh anggota Polres Belu dan instansi terkait guna menciptakan situasi yang aman dan kondusif.
“pengamanan akan kita lakukan secara terbuka dan tertutup. Ini adalah even penutup crossborder jadi diperkirakan warga yang hadir baik lokal maupun Timor Leste mencapai 20 ribu orang. Untuk Jumlah personil yang akan Kita libatkan sekitar 330 orang, baik dari Polres Belu, Brimob Subden 2 Pelopor Belu, Kodim 1605 Belu, Subden Pom IX Udayana Atambua, Dishub Darat, Sat Pol PP, dan dari Satgas Pamtas Yon 641/Beruang” terang Kabag Ops.
“Diluar lapangan Kita bagi dalam 4 sektor sementara di dalam lapangan Kita bagi 5 sektor yakni di atas panggung dan 4 sudut lapangan. Masing-masing sektor dipimpin oleh seorang Perwira yang dilengkapi dengan alat komunikasi. Untuk pintu masuk dan parkiran perlu Kita jaga dengan baik untuk mencegah adanya pungutan liar karena konser ini tidak dipungut biaya sama sekali” kata Kabag Ops.
“Mobil Pemadam kebakaran dan Water Canon Polres akan Kita siagakan di lapangan. Sebelum digelarnya acara, Saya minta kerjasama dari Brimob untuk melakukan sterilisasi terlebih dahulu dan siapkan tim escape yang dibutuhkan bila situasi dalam keadaaan tidak kondusif. Selain artis, festival ini akan dihadiri duta besar kedua negara jadi Saya minta rekan-rekan bekerja dengan baik dan bertanggung jawab”lanjut Kabag Ops.
Sementara Even Organiser pusat Moch.Yunus Hamonangan dalam paparannya mengatakan sejumlah perubahan akan di lakukan khusus di areal panggung, sound dan tenda.
"Sound sistem yang kekuatan 40.000 watt sudah Kita upgrade menjadi 80.000 watt sehingga tenda VIP di tarik agak kebelakang untuk kenyamanan tamu undangan. Untuk evakuasi, saran dari Kami bila ada yang pingsan dan sebagainya upaya pertama bisa di evakuasi ke depan tenda dulu untuk mendapatkan pertolongan pertama" kata EO Moch.Yunus
"Kita juga perlu antisipasi sabotase karena mengingat pengalaman kegiatan di Timor Leste kabel listrik di cabut oleh penonton. Nanti sebelum acara Kita akan bagikan ID Card, jadi yang tanpa ID Card tidak diperkenankan untuk masuk ke areal panggung demi kenyamanan artis di dalam area" lanjut EO Moch.Yunus.
Terkait kegiatan Crossborder ini, Waka Polres Belu Kompol Oktovianuas Wadu Ere, SH yang memimpin rapat koordinasi ini, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas pelaksanaan pengamanan crossborder, yang dinilai berjalan dengan baik.
"Mudah-mudahan tahun depan even ini bisa digelar kembali dan Saya berterima kasih atas kerja sama Kita selama ini, sehingga Even yang sudah beberapa kali di gelar, berjalan dengan kondusif. Ini adalah crossborder penutup, jadi mari Kita semangat bekerja agar even ini ditutup dengan manis tanpa ada masalah sekecil apapun"harap Waka Polres Belu.
Rapat kordinasi yang berlangsung hingga pukul 11.45 wita, dihadiri oleh Pasi Ops Kodim 1605 Belu,Pasi Ops Satgas Pamtas RI-RDTL Yon 641, Kasat Binmas, Kasubbag Dal Ops, Kasubbag Bin Ops, Danki Brimob Belu dan perwakilan dari Dishub darat Kab.Belu.
Untuk diketahui, Festival Crossborder Atambua 2016 rencananya akan digelar sore pukul 18.00 wita hingga malam pukul 22.00 Wita. Band ibukota JAMRUD akan tampil di penutup festival crossborder tahun ini. Selain itu, Bazar dan kuliner tradisional turut menyemarakkan festival ini.