Tribratanewsbelu-Polda NTT,
Memasuki bulan Februari hingga Maret 2017, diprediksi curah hujan akan semakin meningkat yang berpotensi terjadi tanah Longsor, Banjir Bandang, Angin Puting Baliung, di beberapa Wilayah di Indonesia,
termasuk di Kabupaten Belu dan Malaka.
Menyikapi hal tersebut di atas, Kapolres Belu Akbp Michael Ken Lingga, SIK melalui Kabag Ops Polres Belu Akp Apolinario Da Silva, SH, memberikan petunjuk dan arahan kepada para Kepala Satuan Fungsi dan Kapolsek jajaran, tentang langkah antisipasi, dalam menghadapi potensi bencana alam yang bakal terjadi.
Adapun sejumlah penekanan Kapolres Belu untuk di pedomi dan dilaksanakan antara lain:
1. Seluruh Kasat Fung dan Polsek jajaran, Datakan dan petakan daerah Rawan Longsor, Banjir dan Angin Puting Baliung, tempat-tempat penampungan korban Bencana, Pos2 Kesehatan dan Route atau jalur alternatif untuk tindakan evakuasi.
2. Kasat Sabhara, siapkan kuat Pers 1 peleton dan Kasubden 2 Pelopor Brimob Belu siapkan 1 peleton ( Tim Sar ), yang siap turun ke lokasi bencana alam.
3. Kasat Lantas, agar tempat kan petugas lalu lintas di lokasi2 ruas jalan tanah longsor dan Banjir dan pasang Rambu2 petunjuk.
4. Kasat Sabhara siapkan Sarana prasarana terkait denagn penanggulangan Bencana Alam seperti rompi, perahu karet (bila ada), tenda pleton atau kompi dan lain-lain.
5.Kasat Sabhara, segera melakukan koordinasi dengan Kasubden 2 Pelopor Brimob Belu, terkait alat2 yang siap operasional, setiap saat dapat di gerakkan atau mobilisasi.
6. Kasat Binmas melalui Bhabinkamtibmasnya, harus secara aktif laksanakan sosialisasi saat sambang perkampungan masyarakat yang rawan longsor dan rawan Banjir.
7.Kasat Intel dan Kasat Reskrim, selalu monitoring di lokasi rawan Bencana alam. Bilaana terjadi, sesuaikan dengan SOP lidik dan sidik.
Penulis: PID Polda NTT
Editor & Publish: Eja Manto