Tekan Covid-19 di Masa PPKM, Kapolres Belu Minta Pemerintah Perketat Kegiatan Masyarakat
Kapolres Belu, AKBP Khairul Saleh, S.H.,S.I.K.,M.Si menghadiri Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Plus di aula kantor Bupati Belu, selasa (30/3/2021).
Rapat koordinasi yang dipimpin Penjabat Bupati Belu Zakarias Moruk ini, turut dihadiri Kepala Kejaksaan Negeri Belu, Ketua Pengadilan Negeri Atambua, Dandim 1605 Belu diwakili Kasdim, Danyon RK 744/ SYB, PLT.Sekertaris Daerah dan Kepala Bakesbangpol.
Agenda yang dibahas dalam rakor kali ini antara lain tentang penanganan Covid-19, situasi keamanan di Kabupaten Belu termasuk pengamanan paskah, pelintas batas dan masalah sosial lainnya.
Kaitan dengan penanganan covid-19, Kapolres Belu pada kesempatan tersebut mengatakan, kabupaten Belu termasuk satu dari 17 Kabupaten/kota di Propinsi Nusa Tenggara Timur yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro.
Untuk itu, dirinya meminta dukungan pemerintah untuk memperketat lagi kegiatan masyarakat di Kabupaten Belu. Pasalnya selama ini belum nampak pembatasan kegiatan masyarakat setelah instruksi Mendagri no.6 tahun 2021 tentang PPKM Mikro dikeluarkan, yang berlaku sejak tanggal 23 maret s/d 5 april 2021 mendatang.
"PPKM telah ditindaklanjuti untuk diterapkan. Namun dalam perjalanan berdasarkan pemantauan, belum berjalan maksimal. Satgas Covid-19 kami lihat juga cukup vakum seperti tidak ada arah. Sehubungan dengan itu kami minta dukungan pemerintah supaya mulai dari jajaran posko sampai ke desa-desa untuk bersama mengaktifkan kembali pengetatan kegiatan masyarakat."pinta Kapolres Belu.
"Dengan pengetatan kembali PPKM. maka otomatias dapat menekan angka covid di Belu. Berdasarkan data terakhir satgas covid masuk zona merah Kecamatan Atambua Kota. Ini yang mungkin nanti kita perketat lagi," tegas Kapolres Belu.
Terkait dengan perayaan Paskah tahun ini, mantan Kapolres Sumba Barat ini mengatakan pihaknya telah melakukan langkah-langkah peningkatan pengamanan, baik melakukan langkah deteksi dini, imbauan maupun patroli rutin di wilayah hukum Polres Belu.
Pengamanan di seluruh Gereja-gereja pun kata Kapolres, akan dilakukan secara ketat dibanding tahun-tahun sebelumnya, yang bertujuan menjamin keamanan untuk umat yang akan melaksanakan ibadah Paskah.
"Berangkat dari kejadian bom bunuh diri di Makassar kemarin, Saya sudah perintahkan seluruh jajaran untuk meningkatkan keamanan lagi dengan deteksi dini, imbauan, dan patroli. Yang pasti akan lebih banyak personel yang dilibatkan dalam pengamanan di setiap gereja, baik dari Kepolisian sendiri kemudian di dukung rekan-rekan dari TNI, Dishub, Sat Pol PP, Senkom, mitra kamtibmas lainnya serta anak muda Gereja"jelas Kapolres Belu.
"Pos Pengamanan di Gereja besar sudah Kita bangun yakni di Katedral dan Polycarpus, disini kami minta dukungan rekan-rekan dari TNI dan Pol PPP, agar bisa bergabung dalam melaksanakan pengamanan di dua Posko tersebut. Kemudian untuk Sterilisasi di dalam dan luar Gereja akan lebih intensif Kita lakukan selama pekan suci Paskah. Kita akan betul-betul all out agar masyarakat kita di perbatasan dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan lancar"pungkas Kapolres Belu.