Tribatanewsbelu.com-Polda NTT
, Sehubungan dengan operasi Bina Waspada Turangga 2017 yang saat ini sedang berjalan, berbagai upaya terus dilakukan Polres Belu dan jajaran guna mencegah hadirnya kelompok Radikal yang akan menghasut masyarakat untuk masuk dalam lingkarannya.
Seperti yang dilakukan anggota Polsek Malaka Tengah, kamis (26/10/17), yang turun memberikan penyuluhan kepada pelajar SMAN Harekakae, tentang bahayanya paham radikalisme.
Dihadapan ratusan pelajar, anggota Polsek Malaka Tengah mengatakan bahwa radikalisme adalah embrio lahirnya terorisme karena mereka yang menganut paham tersebut memiliki suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan menjungkir balikkan nilai-nilai Pancasila lewat kekerasan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem.
Untuk itu, para pelajar diminta untuk menjauhi paham tersebut serta siap memberikan informasi kepada Polri bilamana menemukan suatu aliran tertentu yang berniat mengubah ideologi negara.
Penyuluhan yang berlangsung pagi pukul 08.00 wita, disambut baik oleh para guru dan pelajar SMAN Harekakae.
Mereka berjanji akan memberikan informasi bilamana menemukan suatu kelompok yang menganut paham radikalisme, agar daerah yang mereka cintai tidak terkontaminasi dengan paham yang memecah belah persatuan dan kesatuan.
Untuk diketahui, Ops Bina Waspada Turangga 2017 yang berlaku serentak di wilayah hukum Polda NTT, dilaksanakan selama 14 hari yakni dari tanggal 21 Oktober 2017 s/d tanggal 3 November 2017.
Operasi ini mengedepankan kegiatan preemtif (himbauan) dan preventif (pencegahan), dalam rangka mencegah berkembangnya paham radikalisme dan anti pancasila, guna menciptakan kondisi kamtibmas yang kondusif sehingga masyarakat merasakan aman dan nyaman.