Stefanus Bere (32 tahun), Warga Wekatimun,Kelurahan Umanen, Kecamatan Atambua Barat,Kab.Belu, minggu malam (29/5/16) sekitar pukul 19.00 wita,
meninggal dunia karena gigitan buaya di pantai Aufuik, Atapupu. Korban mendapatkan serangan tiba-tiba dari seekor buaya, saat memancing bersama keponakannya Wendelinus Talo.
Kapolres Belu
AKBP DEWA PUTU GEDE ARTHA, SH,MH
melalui Kapolsek Kakuluk Mesak Iptu Ketut Setiasa, SH menuturkan bahwa korban mengalami luka parah dan telat mendapat pertolongan sehingga meninggal dunia. Beruntung jasad korban berhasil diselamatkan oleh keponakannya sehingga bagian tubuh korban tidak di makan oleh buaya.
Menurut keterangan saksi Wendelinus, bahwa ia bersama korban awalnya memancing di kolam susuk dan saat waktu menginjak sore, mereka berdua memancing di pantai aufuik dengan kedalaman air sebatas pinggang dewasa.
"sekitar pkul 14.00 wita, korban bersama saksi dari Atambua menuju ke kolam susuk, kemudian mereka memancing ikan di tambak yang berada di kolam susuk tersebut sambil menunggu waktu yang pas untuk memancing ikan dipantai. Kemudian sekitar pukul 17.00 wita, mereka berdua bergerak dari kolam susuk menuju ke pantai Aufuik, depan PLTU dan mancinglah mereka disitu. Mereka masuk ke tengah laut dengan batas air laut sampai di pinggang orang dewasa" terang Kapolsek.
" Mereka berdua berdiri posisi agak berjauhan. Sementara memancing, tiba-tiba saksi mendengar korban berteriak minta tolong dan badannya sempat tenggelam. Saksi langsung lari menolong korban dan menarik badan korban hingga terlepas dari gigitan buaya. Saksi membawa korban menuju ke darat untuk meminta pertolongan kepada masyarakat sekitar. Namun keterlambatan penanganan medis dan luka parah yang dialami korban sehingga nyawanya tidak tertolong. Korban mengalami luka robek pada bagian Kepala sebelah kanan, wajah sebelah kanan, dada, perut, serta telapak tangan kiri" urai Kapolsek.
Jenazah Almarhum kini disemayamkan di rumah duka dan menurut rencana akan dikuburkan pada selasa (31/5/16). Untuk diketahui, Stefanus yang sehari-hari sebagai tukang ojek dan juga pendeta ini, meninggalkan seorang isteri dan dua anak yang masih berumur di bawah lima tahun.