Bentuk Kesiapsiagaan Hadapi Cuaca Ekstrem, Polres Belu Gandeng Instansi Terkait Gelar Simulasi Tanggap Darurat Bencana
Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana alam, Kepolisian Resor Belu bersama Instansi Terkait melaksanakan kegiatan Simulasi Tanggap Darurat Bencana, kamis (20/11/2025).
Kegiatan tersebut dipimpin langsung Kapolres Belu, AKBP I Gede Eka Putra Astawa, S.H.,S.I.K dengan melibatkan unsur gabungan dari Kodim 1605 Belu,Brimob Kompi 1 Yon A Pelopor Atambua, BPBD, Damkar, dinas kesehatan, serta relawan sosial / Tagana (Taruna Siaga Bencana).
Dari pantauan Humas, simulasi tanggap darurat bencana dilaksanakan dengan fokus skenario bencana alam banjir dan tanah longsor serta bencana angin puting beliung.
Skenario pertama Simulasi tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor
Dalam skenario yang dimainkan, Piket Call Center 110 menerima laporan dari masyarakat terkait adanya Bencana Banjir dan Tanah Longsor
Setelah Menerima Laporan dari Operator 110, PAMAPTA langsung menyampaikan informasi kejadian melalui HT kepada Kabag Ops Polres Belu dan Selanjutnya Kabag Ops menyampaikan informasi kejadian Bencana Alam Banjir dan Tanah Longsor kepada Kapolres Belu.
Mendapat petunjuk dari Kapolres Belu, Kabag Ops langsung menghubungi Ketua Tim Gabungan Tanggap Bencana (KEPALA BPBD) untuk ditindak lanjuti serta menghubungi Kasat Samapta melalui HT untuk menyiapkan personel, kendaraan dan peralatan menuju TKP Bencana alam.
Sambil menunggu Kasat samapta menyiapkan personel dan kendaraan serta peralatan, Kabag Ops kemudian menghubungi Ketua Tim Gabungan tanggap Bencana Via Telephone..
Selanjutnya setelah mendapatkan informasi, Ketua Tim Gabungan Bencana langsung menginformasikan kejadian ini kepada seluruh Tim Gabungan dan langsung Memobilisasi Tim Gabungan tanggap Bencana.
Adapun Perlibatan Tim Gabungan Tanggap Bencana antara lain : Tim Reaksi Cepat ( TRC ) BPBD, TNI / Polri, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan ( Tim Medis ).
Setelah sampai di lokasi, Tim Gabungan Bencana langsung mengamankan area dengan menggunakan Garis Polisi dan Ketua Tim Gabungan langsung membagi Team menjadi beberapa sektor.
Sementara Tim SAR dari Sat Samapta dengan sigap menggunakan alat pelacak dan cangkul untuk mencari korban sedangkan Tim Medis segera bergerak cepat memberikan pertolongan pertama di tempat ( stabilitas ), sebelum membawa korban ke posko medis atau merujuk ke rumah sakit terdekat.
Warga yang selamat di arahkan ke posko pengungsian dimana Tim Logistik dan tenaga kesehatan siap memberikan bantuan dasar. Setelah semua korban berhasil di evakuasi ( baik yang selamat maupun yang meninggal dunia ), Operasi dinyatakan selesaii.
Selanjutnya, Tim Gabungan melakukan Konsolidasi data korban dan kerusakan, serta memastikan kondisi dilapangan cukup aman dari longsor susulan.
Kegiatan penanganan Bencana Alam Banjir dan Tanah Longsor ditutup dengan apel evaluasi dengan mengidentifikasi hambatan dan meningkatkan koordinasi antar lembaga dimasa mendatang.
Skenario kedua Simulasi bencana angin puting beliung.
Dalam skenario yang dimainkan, Piket Call Center 110 menerima laporan dari masyarakat terkait adanya Bencana angin puting beliung.
Setelah Menerima Laporan dari Operator 110, PAMAPTA langsung menyampaikan informasi kejadian melalui HT kepada Kabag Ops Polres Belu dan Selanjutnya Kabag Ops menyampaikan informasi kejadian Bencana angin puting beliung kepada Kapolres Belu.
Mendapat petunjuk dari Kapolres Belu, Kabag Ops langsung menghubungi Ketua Tim Gabungan Tanggap Bencana (KEPALA BPBD) untuk ditindak lanjuti serta menghubungi Kasat Samapta melalui HT untuk menyiapkan personel, kendaraan dan peralatan menuju TKP Bencana alam.
Sambil menunggu Kasat samapta menyiapkan personel dan kendaraan serta peralatan, Kabag Ops kemudian menghubungi Ketua Tim Gabungan tanggap Bencana Via Telephone..
Selanjutnya setelah mendapatkan informasi, Ketua Tim Gabungan Bencana langsung menginformasikan kejadian ini kepada seluruh Tim Gabungan dan langsung Memobilisasi Tim Gabungan tanggap Bencana.
Adapun Perlibatan Tim Gabungan Tanggap Bencana antara lain : Tim Reaksi Cepat ( TRC ) BPBD, TNI / Polri, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan ( Tim Medis ).
Setelah sampai di lokasi, Tim Gabungan Bencana langsung mengamankan area dengan menggunakan Garis Polisi dan Ketua Tim Gabungan langsung membagi Tim menjadi beberapa sektor.
Tim SAR Samapta beserta Tim Gabungan Tanggap Bencana dengan sigap membersihkan pohon yang Tumbang dengan menggunakan alat yang ada.
Dilokasi kejadian, Tim Medis dari Tim Gabungan Tanggap Bencana segera bergerak cepat memberikan bantuan pertama korban patah tulang tertimbun pohon dan membawa korban ke posko Tanggap Darurat Bencana dimana Tim Logistik dan tenaga kesehatan siap memberikan bantuan dasar.
Setelah semua korban berhasil di Evakuasi, Tim Gabungan melakukan Apel Konsolidasi sekaligus mengevaluasi serta mengidentifikasi hambatan dan meningkatkan koordinasi antar lembaga di masa mendatang.
Kapolres Belu,AKBP I Gede Eka Putra Astawa, S.H.,S.I.K mengungkapkan, pelaksanaan simulasi ini merupakan bentuk pengecekan kesiapan segala unsur baik Pemerintah, TNI Polri maupun masyarakat dalam menghadapi situasi bencana alam yang bisa datang kapan saja.
"Terima kasih dan apresiasi kepada seluruh instansi yang sudah hadir hari ini untuk sedianya di momen ini kita bersama-sama melakukan kegiatan simulasi untuk menunjukan kesiapsiagaan kita apabila terjadi kondisi bencana Hidrometeorologi di wilayah kabupaten Belu"tutur Kapolres Belu.
"Ini merupakan langkah mengecek kesiapan kita di masing-masing instansi dalm melakukan tugas dan kewenangan masing-masing untuk menghadiapi situasi bencana. Untuk kami internal Polres Belu menjadi asistensi dari bapak Karo Ops Polda NTT bahwa dalam mendukung kesiapsiagaan tanggap darurat bencana adalah salah satunya kita melaksanakan latihan simulasi seperti sekarang ini"tambah Kapolres Belu.
Kapolres Belu mengungkapkan, kesiagaan personel dan pengecekan peralatan harus dilakukan, sehingga saat terjadi bencana, semua komponen sudah siap.
"Tidak hanya petugas, tetapi juga peralatan pendukung dengan pengoptimalkan potensi yang ada. Untuk itulah hari ini kita laksanakan simulasi dengan menggelar peralatan dari masing-masing instansi guna memantapkan sinergitas semua pihak yang diharapkan dapat digunakan dan diimplementasikan untuk mempercepat penanganan tanggap darurat bencana,” jelas Kapolres Belu.
“ Mengingat situasi saat ini hampir seluruh wilayah Indonesia telah mengalami musim penghujan dimana di beberapa tempat sudah ada potensi bencana banjir atau tanah longsor dan juga aktivitas gunung vulkanik seperti yang masih terjadi di Flores Timur dan pagi tadi juga Gunung Semeru sudah dalam level 2. Kita berharap semoga tidak terjadi bencana alam di wilayah NTT khususnya di Kabupaten Belu. Namun apabila bencana itu terjadi, kita sudah memiliki kesiapan yang memadai untuk menghadapinya,” pungkas Kapolres Belu.
Pelaksanan simulasi tanggap darurat bencana ini diikuti Kabag Ops Polres Belu, Kasat Samapta Polres Belu dan anggota, Danki Kompi 1 Yon A Pelopor Atambua dan anggota, Perwakilan Kodim 1605 Belu serta Kepala Puskesmas Kota Atambua dan Staf.
Hadir juga Perwakilan Dinas Sosial Kabupaten Belu, Perwakilan BPBD Kabupaten Belu, Perwakilan Damkar serta Perwakilan Tagana Kabupaten Belu


Humas Polres Belu

