Kepolisian Resor Belu, Nusa Tenggara Timur, mengamankan sebuah bom yang diduga masih aktif bekas perang dunia II, yang ditemukan warga dusun Fatukaduak, desa Jenilu, kecamatan Kakuluk Mesak, kabupaten Belu.
Sebuah Bom yang diperkirakan panjang sekitar satu meter dan berat 500 kg, ditemukan pertama kali oleh Berta Sila (43) warga RT13/RW 05, dusun Fatukaduak, Desa Jenilu, pada Jumat (14/2/2020).
Kapolres Belu,
AKBP Cliffry S.Lapian, S.I.K
melalui Kapolsek Kakuluk Mesak, IPTU Syamsul Arifin, SH mengatakan, penemuan bom tersebut sendiri diketahui Pihaknya pada sabtu (15/2/2020) pagi pukul 08.00 WITA.
Setelah mendapat laporan dari Kepala Desa Jenilu, Daniel Robert, Kapolsek Kakuluk Mesak langsung berangkat ke kediaman Berta Sila, dimana bom tersebut disimpan setelah ditemukan di Kampung Kelapa Dua, RT 14/RW 05, Dusun Fatukaduak, Desa Jenilu.
Dari informasi yang didapat dari Berta Sila, bom tersebut ditemukannya saat sedang mencari kayu bakar di Kampung Kelapa Dua, jumat (14/02/2020) sekitar pukul 10.00 WITA.
Ketika sedang mencari kayu bakar, tanpa sengaja dilihat ada benda besi besar dan aneh terkubur dalam tanah dengan posisi sirip (ekor) belakang berada diatas.
"Sebagian bom tersebut nampak di atas permukaan tanah karena di lokasi itu ada pekerjaan pengerukan tanah. Penasaran, ibu Berta coba menggalinya namun karena tidak berhasil menggalinya, ia pun kembali kerumah dan memberitahu kepada para tetangga kalau ia telah memenukan sesuatu benda aneh seperti besi tua"kata Kapolsek.
"Dan tadi sekitar jam 6 pagi, Ibu Berta Sila bersama anak dan beberapa warga, berangkat ke lokasi penemuan bom tersebut kemudian menggalinya dan membawa pulang kerumahnya"pungkas Kapolsek.
Setiba dirumah sekitar pukul 06.30 WITA lanjut Kapolsek, Ibu Berta yang sudah terlanjur penasaran, mencoba membongkarnya dengan menggunakan palu. Beruntung saat itu langsung di cegah oleh Matheus, putra Berta yang mencurigai bahwa itu bom.
"Ibu Berta sempat pahat di bagian samping dan dengan tetangga lainnya sempat membuka bagian seperti baling-baling yang berada di bagian ekornya. Syukur, mereka tidak membuka di bagian pemicunya sehingga saat dipahat tidak meledak"terang Kapolsek.
"Dan setelah dilarang anaknya, akhirnya mereka tidak berani dekat lagi dengan bom tersebut hingga kepala desa Jenilu yang mendapat informasi, langsung mendatangi kediaman ibu Berta dan setelah itu meneruskan info penemuan bom tersebut ke Kita"pungkas Kapolsek.
Hingga sabtu (15/02/2020) malam, Kapolsek Kakuluk Mesak bersama anggota melakukan pengamanan di kediaman ibu Berta sambil menunggu penanganan lebih lanjut oleh Tim Jihandak Brimob Polda NTT.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat kecamatan Kakuluk Mesak khususnya yang tinggal di desa Jenilu, agar tidak melintas dan beraktivitas di sekitar lokasi bom tersebut.
"Garis Polisi sudah Kita pasang di areal penemuan bom dan saat ini Kita lakukan pengamanan di kediaman ibu Berta, agar bom tersebut aman di posisi penyimpanan sambil menunggu kedatangan Tim Jihandak yang sedang dalam perjalanan ke Belu"kata Kapolsek.
"Kita juga mengimbau masyarakat untuk sementara waktu menjauh dari lokasi penemuan bom sampai Kita bersama-sama pastikan di lokasi tersebut tidak ada lagi bom yang lainnya"tutup Kapolsek.
[caption id="attachment_28871" align="alignnone" width="467"]
Berta Sila (43) warga dusun Fatukaduak, Desa Jenilu, penemu benda yang diduga bom peninggalan jaman perang[/caption]