Sebanyak 3.492 personel gabungan dari Polri, TNI dan instansi terkait lainnya dikerahkan untuk pengamanan Pemilu 2019 di kabupaten Belu dan Malaka.
Ribuan personil ini nantinya, akan melaksanakan pengamanan sebelum pencoblosan hingga proses rekapitulasi suara di tingkat KPUD.
Hal ini diungkapkan Kapolres Belu,
AKBP Christian Tobing, S.I.K.,M.Si
, saat memimpin apel gabungan TNI-Polri dalam rangka kesiapan pengamanan TPS dan pengawalan logistik pemilu 2019, kamis (11/4/19) pukul 13.00 WITA.
Kapolres Belu menjelaskan, jumlah personil yang diturunkan untuk melaksanakan pengamanan pemilu terdiri dari Polres Belu dan Polsek jajaran sebanyak 516 personil, personil BKO Polri 120 orang, ditambah perkuatan bantuan dari TNI sebanyak 344 personil dan Linmas sebanyak 2512 orang.
"Untuk personil BKO Polri, sudah Kita ajukan ke Polda sebanyak 60 orang, dan Brimob Atambua 60 orang. Baik Brimob dan BKO Polda, masing-masing akan di bagi 2 peleton, untuk kabupaten Belu dan Malaka, begitupun juga dengan rekan-rekan dari TNI. Sementara anggota Linmas dengan kekuatan 2512 orang, akan menempati seluruh TPS di Belu dan Malaka"kata Kapolres Belu.
"Jumlah TPS yang akan diamankan, meningkat dibandingkan pemiluka Gubernur NTT tahun lalu yakni sebanyak 1.256 TPS yang terbagi di Kabupaten Belu sebanyak 623 TPS dan di Malaka 633 TPS. Kekuatan personel Pengamanan TPS ditempatkan di TPS kurang rawan, TPS rawan dan TPS sangat rawan. Untuk TPS khusus yakni Lapas dan RSUD Belu maupun Malaka juga mendapat pengamanan dari anggota"lanjut Kapolres Belu.
Masih kaitannya dengan pengamanan pemilu, rabu, 17 April 2019 mendatang, Kapolres Belu mengimbau seluruh prajurit TNI-Polri yang terlibat, untuk segera mengenali dan menetralisir potensi kerawanan agar tidak berkembang dan mengganggu penyelenggaraan pemilu 2019.
“Khusus kepada personil Pam TPS, pada saat H-1 wajib meninjau TPS. Kenali lingkungan sekitar TPS dan cek tempat penyimpanan Kotak suara untuk memastikan keamanannya. Lakukan koordinasi dengan para tokoh, baik tokoh agama hingga tokoh masyarakat, untuk memberikan rasa tenang kepada masyarakat sehingga mereka dapat menggunakan hak pilihnya dengan aman”kata Kapolres Belu.
“Kepada anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa, harus mampu ikut serta menenangkan masyarakat agar tidak resah dengan menyebarnya berita-berita Hoax serta menguatnya politik identitas yang dapat menggerus disintegrasi bangsa”lanjut Kapolres Belu.
Menutup amanatnya, Kapolres Belu yang didampingi Dandim 1605 Belu, Letkol Inf. Ari Dwi Nugroho, kembali mengingatkan kepada anggota TNI-Polri yang bertugas di tapal batas RI-RDTL, untuk terus menjaga netralitas selama Pemilu tahun 2019.
“Saya Minta anggota agar tetap menjaga komitmen dan netralitas, serta tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis dalam penyelenggaraan pemilu namun sebaliknya Kita harus menampilkan jati diri dengan memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat”tegas Kapolres Belu.
Apel gabungan TNI-Polri ini dihadiri
Dansatgas Yonif 408/SBH, Mayor (Inf) Joni Eko Prasetyo S.I.P,
Waka Polres Belu KOMPOL I Ketut Perten, para Perwira jajaran Polres & Polsek, para Perwira TNI dari Kodim 1605 Belu, Yon Raider Khusus 744/SYB dan Satgas Pamtas Yon 408/SBH, Danki Subden 2 Den A Pelopor Brimob Atambua, Tokoh Agama, Insan Pers serta tamu undangan lainnya.
Sedangkan peserta apel terdiri dari peleton Subden 2 Den A Pelopor Brimob Atambua, Subden Pom IX Udayana, Kodim 1605 Belu, Yon Raider Sus 744/SYB, Satgas Pamtas RI-RDTL Yon 408/SBH serta peleton gabungan Polres Belu dan Polsek jajaran.