Kepolisian Republik Indonesia selaku penjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, berkewajiban menciptakan situasi yang kondusif jelang, selama dan sesudah Paskah.
Pengamanan Paskah yang akan dimulai pada tangga 18 Maret nanti, tentunya diperlukan berbagai kesiapan diantaranya kekuatan personil pengamanan, sarana prasarana, anggaran serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemerintah Daerah dan mitra Kamtibmas lainnya.
Berkaitan dengan Operasi Samana Santa Turangga 2016 dalam rangka pengamanan Paskah, Kepolisian Resor Belu pada senin (14/3/16), melaksanakan Rapat Koordinasi & Latihan Pra Operasi Samana Santha dengan mengundang instansi terkait dari TNI & Pemerintah. Rapat koordinasi & Lat Pra yang berlangsung di aula lantai 2 Polres Belu, dipimpin oleh Kapolres Belu
AKBP DEWA PUTU GEDE ARTHA, SH,MH
yang didampingi Waka Polres Belu KOMPOL JAKOB SEUBELAN, SH, dan dihadiri para Kabag, Kasat, Perwira Staf, para Kapolsek & Kapolsubektor, Kasubden 2 Pelopor Brimob Atambua, Kasubden Pom IX Udayana Atambua serta Pejabat yang mewakili dari Dinas perhubungan Darat, Sat Pol PP, PLN Cabang Atambua, Senkom Polri dan juga pegawai PDAM (perusahaan daerah air minum) Atambua.
Saat membuka kegiatan ini, Kapolres Belu mengatakan bahwa dalam pengamanan Paskah nantinya, para personil Polres Belu harus meningkatkan kewaspadaan terkait ancaman teror yang bisa saja muncul saat pelaksanaan ibadah Paskah. Selain itu, Berkaca dari kasus kecelakaan laut di Kabupaten Flores Timur (flotim), Anggota juga dihimbau untuk memahami tugas dengan baik serta melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab guna menjamin keamanan, kenyamanan serta keselamatan umat.
" Perayaan Paskah tahun lalu, di Kabupaten Flotim terjadi kecelakaan laut dimana perahu yang ditumpangi umat, melebihi muatan sehingga tenggelam dan menimbulkan korban jiwa. Hal ini perlu Kita Sadari bahwa Kita bergerak di lapangan, harus betul-betul paham apa yang harus dikerjakannya dan Para Perwira harus bisa mengendalikan anggotanya. Untuk itu, kepada anggota Pol Air, kaitan dengan perwakilan dari Belu sebanyak 50 orang yang akan berangkat ke Flotim dalam perayaan Paskah disana, agar di cek kapalnya serta administrasinya sehingga dalam perjalanan menuju Flotim, tidak terjadi musibah yang sama" kata Kapolres Belu.
Penekanan lain yang tidak kalah pentingnya adalah masalah pencemaran Hostia yang kerap kali terjadi saat perayaan hari-hari besar umat Katholik yang tentunya perlu di antisipasi aparat agar tidak terjadi. Anggota juga di himbau untuk menjalin kerja sama secara baik dengan Instansi terkait saat bertugas di lapangan.
" Sebelum penerimaan Hostia, Saya minta anggota agar ingatkan ke Pihak Gereja untuk memberikan pengumuman berulang kepada umat, supaya tidak terjadi kesalah pahaman yang berujung panjang. Saya minta Anggota jangan Underestimate, apabila ada kejadian pencemaran Hostia, segera laporkan ke Polres agar dari Polres bisa backup personil yang ada di Gereja.Pengamanan nanti Kita akan diback up rekan-rekan dari POM TNI, Dishub, Pol PP & Senkom, jadi Saya harap ciptakan kerjasamanya secara baik di lapangan" terang Kapolres.
Lat Pra Ops Samana Santa ini, juga diisi dengan arahan dari Waka Polres Belu,Kabag Sumda Kompol Simon Bria, Kabag Ops Akp Apolinario Da Silva, SH, serta paparan-paparan dari para Kasat, dan Kapolsek jajaran Polres Belu.
Kegiatan Lat Pra ops pagi tadi di tandai dengan penyematan pita oleh Kapolres Belu kepada dua perwakilan dari anggota Lantas & Sabhara Polres Belu.