Bakti Sosial di HUT Polri ke 77, Kapolres Belu Gandeng Kemensos Turun Bagi Air Bersih untuk Warga Lamaknen Selatan
Setelah sehari sebelumnya melaksanakan anjangsana dan bantuan sosial untuk anak panti asuhan, Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas SImanjuntak, S.I.K menggelar bakti sosial dengan membagikan air bersih untuk warga terdampak kekeringan, minggu (18/6/2023).
Menggandeng Direktur Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial, Mira Riyati Kurniasih beserta Rombongan, Kapolres Belu yang didampingi sejumlah pejabat utama dan Plh.Kapolsek Lamaknen, mendistribusikan air bersih untuk masyarakat di Desa Looluna, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu.
Kedatangan Kapolres Belu bersama rombongan Kementerian Sosial RI sekitar pukul 15.00 wita, disambut suka cita Camat Lamaknen Selatan, Kepala Desa Looluna, tokoh masyarakat, tokoh pemdua serta ratusan warga Dusun Looluna Tas, desa Looluna, Kecamatan Lamaknen Selatan.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres Belu mengungkapkan, selain menyambut HUT Polri ke 77, kehadiran Polri ditengah-tengah masyarakat guna membantu sekaligus menjawab keluhan masyarakat yang dihadapi saat ini.
"Kehadiran kami disini adalah bentuk komitmen kami dalam menjawab keluh kesah warga khususnya dalam kebutuhan akan air bersih. Sehingga hari ini, Kami mendatangkan kementerian sosial di sini untuk membantu kesusahan masyarakat dan informasi- informasi yang tidak tersalurkan ke pemerintah"ungkap Kapolres Belu.
"Kami hadir untuk melihat fakta di lapangan dan intinya negara hadir di masyarakat untuk membantu dan kita akan saiurkan air dari bawah dan naik ke atas sehingga bisa didistribusikan dan dinikmati oleh semua masyarakat disini yang kita ketahui bersama saat ini dilanda kekeringan"lanjut Kapolres Belu.
Sementara Camat Lamaknen Selatan, Marius Dominggus Mau Bele mewakili masyarakat mengucapkan banyak terima kasih kepada Kapolres Belu yang peduli terhadap krisis air yang masyarakat alami.
Selain itu, Camat Lamaknen Selatan juga menjelaskan tentang kendala dan kondisi yang terjadi di Kecamatan Lamaknen Selatan, dimana salah satunya puncak krisis air bersih yang akan terjadi pada bulan Agustus dan seterusnya hingga musim penghujan tiba.
"Desa Loonuna ini terdapat ada 198 KK miskin, dan 115 rumah yang belum menikmati penerangan( listrik). Desa ini berada di area ketinggian dan ketersediaan air bersih sendiri berada di dataran rendah yang berjarak beberapa kilometer dibawahnya. Dengan kondisi ini setiap tahunnya desa ini mengalami Krisis air. Puncaknya akan terjadi pada bulan Agustus dan November hingga hujan datang" ungkap Camat Lamaknen Selatan.
" Kalau sudah begitu, masyarakat biasanya kumpul uang Rp.400.000 untuk mendatangkan 1 tengki air. Dan puji Tuhan, kami berterima kasih kepada bapak Kapolres dan jajarannya, yang sudah datang mendistribusikan air bersih untuk kami di desa terpencil ini. Terima kasih juga untuk kementerian sosial sudah hadir untuk memberikan jalan keluar terkait permasalahan warga kami yang bilamana terealisasi maka warga tidak akan lagi kesulitan mendapatkan air bersih"pungkas Camat Lamaknen Selatan.